Ahad 06 Jun 2010 09:19 WIB

Menag Minta Dewan Hakim MTQN XIII Profesional

Rep: hri/ Red: irf

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU--Kualitas Musabaqah Tilawatil Quran Nasional XXIII ditentukan Dewan Hakim yang professional dan dan bertanggung jawab. Menteri Agama Suryadharma Ali, mengatakan, Dewan Hakim harus memiliki keihlasan serta bertanggung jawab untuk menjamin kerahasiaan dan keadilan pelaksanaan MTQ.

"Kita semua tentu tidak ingin mendegar keluhan dari peserta, ofisial dan masyarakat tentang

ketidakadilan, ketidakjujuran atau ketidakprofesionalan Dewan Hakim dalam musabaqah ini," ungkap Menag dalam sambutannya saat melantik Dewan Hakim MTQN XXIII di Gedung DPRD Provinsi Bengkulu, Sabtu (5/6). Suryadharma berharap agar Dewan Hakim dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya serta memegang teguh kode etik serta pedoman perhakiman yang telah ditetapkan.

Menurutnya, Dewan Hakim MTQ Nasional 2010 dipilih dan ditetapkan dengan mempertimbangkan

faktor kompetensi dan kredibilitas. "Selain itu, tentunya juga memperhatikan faktor regenerasi dan keterwakilan daerah," tuturnya. Pihaknya berharap Dewan Hakim yang mendapat amanah merupakan unggulan dari berbagai daerah yang memenuhi syarat serta memiliki jejak rekam reputasi di bidangnya masing-masing.

Menag mengingatkan bahwa penilaian dan keputusan Dewan Hakim bersifat final dan tak dapat digugat. Oleh karena itu, papar dia, Dewan Hakim harus independen dan bebas dari segala

kepentingan apapun dan pengaruh siapapun. "Saya minta, Dewan Hakim untuk selalu konsisten dan berpegang kepada pedoman perhakiman dalam MTQ, dan mengesampingkan segala faktor yang dapat mempengaruhi penilaian," papar Suryadharma. Pihaknya mengingatkan agar Dewan Hakim untuk tak menjanjikan sesuatu atau menerima pemberian atau hadiah apapun yang terkait dengan pelaksanaan tugas yang diembannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement