Jumat 11 Jun 2010 23:35 WIB

Pemerintah Tolak Tutup SIUP Baru Maskapai

Penerbangan Merpati ke Merauke. Ilustrasi
Foto: Republika
Penerbangan Merpati ke Merauke. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah secara tidak langsung menolak usulan Ketua Umum INACA, Emirsyah Satar, untuk menutup Surat Ijin Usaha Penerbangan (SIUP) baru karena pertumbuhan trafik penerbangan yang pesat belakangan ini tidak diimbangi perbaikan sarana dan prasarana bandara.

"Ya akan kita evaluasi, tetapi tidak serta merta karena maskapai yang ada sekarang belum menerbangi semua rute di Indonesia," kata Menteri Perhubungan Freddy Numberi kepada pers usai membuka Rapat Umum Anggota INACA 2010 di Bandung, Jawa Barat, Jumat.

Menurut Freddy, saat ini ada 16 maskapai berjadwal dan 32 tidak berjadwal atau carter dan hingga saat ini belum ada izin baru. "Selain itu, layanan maskapai di rute-rute perintis dan di pedalaman oleh pesawat kecil masih dimungkinkan untuk dibuka karena demi koneksitas antar wilayah masih diperlukan," katanya.

Ia memberikan contoh, sejumlah rute yang ditinggalkan oleh Merpati Nusantara Airlines di pedalaman Kalimantan, Sumatera, Papua dan Kepulauan Maluku, masih memerlukan maskapai baru.

Tidak hanya itu, kata Freddy, saat ini berdasarkan UU No 1/2009 tentang persyaratan untuk SIUP baru maskapai berjadwal memang cukup sulit antara lain harus memilki 10 pesawat, yakni lima dikuasai dan lima dimiliki.

Usulan penutupan sementara SIUP baru maskapai itu, disampaikan Ketua Umum INACA, Emirsyah Satar dalam pembukaan RUA INACA 2010 di Bandung.

"Kami minta dukungan pemerintah untuk menutup sementara pemberian SIUP baru untuk maskapai karena selain trafiknya sudah berlebih, perbaikan kapasitas bandara dan sarana pendukung tidak mengikutinya," kata Emir.

Emir memberikan contoh, Bandara Soekarno-Hatta yang saat didisain untuk penumpang dibawah 20 juta per tahun, kini sudah d atas 30 juta penumpang.

Emir yang juga Dirut PT Garuda Indonesia ini mengusulkan dan permintaan kepada pemerintah agar kapasitas bandara ditingkatkan seiring dengan pertumbuhan industri ini dalam dasawarsa terakhir.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement