REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin pagi (14/6), menguat menjauhi angka Rp9.200 per dolar AS, karena pelaku kembali melepas dolarnya membeli rupiah untuk bermain di pasar saham maupun pasar uang.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar menguat menjadi Rp9.172-Rp9.182 per dolar dibanding penutupan akhir pekan lalu yang mencapai Rp9.190-Rp9.205 atau naik 18 poin.
Analis Valas Ahmad Riyadi di Jakarta, mengatakan, pasar uang saat ini positif terhadap rupiah, karena membaiknya saham-saham regional menguat bursa Wall Street.
Pelaku melihat faktor positif pasar segera melakukan pembelian terhadap rupiah sehingga mata uang Indonesia itu bergerak naik, katanya.
Pelaku pasar, lanjut Ahmad Riyadi, membeli rupiah relatif masih kecil, karena mereka masih hati-hati untuk membeli rupiah dalam jumlah besar, meski Indonesia dinilai merupakan negara yang pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibanding negara-negara lain kecuali China dan India.
China dan India dinilai merupakan dua negara yang merupakan pintu gerbang bagi pertumbuhan ekonomi Asia, ucapnya.
Menurut dia, rupiah masih berpeluang untuk terus menguat, karena investor asing mulai memfokuskan perhatian terhadap kawasan Asia khususnya Indonesia. "Kami optimis rupiah berpeluang untuk kembali naik pada sore, karena faktor positif pasar terus meningkat," ujarnya.
Indonesia, lanjut dia masih memiliki harapan pertumbuhan ekonominya akan lebih tinggi, apabila Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas enam persen.
Karena pelaku asing sangat berminat untuk masuk ke pasar domestik ketimbang kawasan Eropa dan Amerika Serikat yang ekonominya masih tak menentu, katanya.