Selasa 22 Jun 2010 11:28 WIB

Radiasi Tinggi Terdeteksi di Perbatasan Korea

Rep: Sefti Oktarianisa / Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Radiasi tingkat tinggi terdeteksi berada di dekat perbatasan antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel), Senin (21/6). Hal ini terjadi setelah dua hari sebelumnya Korut mengklaim bahwa negara itu telah menguasai teknologi manufaktur bom hidrogen yang kompleks.

Menurut Menteri Keilmuan Korsel, pihaknya telah berusaha melakukan penyelidikan tentang ini. Namun, hingga kini gagal menentukan sumber radiasi. Bahkan, tak ada bukti yang menunjukan adanya semacam gempa bumi yang terjadi karena ledakan atom. ''Kami menetapkan tak ada kemungkinan tes nuklir dilakukan di bawah tanah,'' ujar juru bicara Korsel.

Sementara itu, 12 Mei lalu, pihak Korut mengatakan ilmuwannya telah berhasil menciptakan reaksi fusi nuklir, sebuah teknologi yang diperlukan untuk pembuatan bom hidrogen. Dalam pengumuman tersebut, Korut tidak menyebutkan bagaimana mereka menggunakan teknologi itu. Namun pastinya mereka menyebutkan ini adalah terobosan ke arah pengembangan energi baru.

Beberapa ilmuwan Korsel meragukan terobosan yang dilakukan Korut ini. Pasalnya, percobaan serupa kerap meraka lakukan. Tapi hingga kini energi ini belum mampu dikembangkan lebih lanjut.

Perwakilan PBB di Viena mengatakan pihaknya sebelumnya juga pernah meneliti radioaktif di perbatasan Korea. ''Kami belum mendaftar apa pun yang akan menimbulkan kecurigaan,'' ujar Kristen Haupt, juru bicara PBB.

sumber : ap
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement