REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Keinginan DPR membangung gedung baru dipandang tidak dapat ditarik kembali. Padahal di saat yang bersamaan terdapat kemungkinan dana percepatan dan pemerataan pembangunan daerah pemilihan disetujui Presiden.
Koordinator Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, mengatakan DPR harus memilih salah satunya. ‘’Tidak mungkin rakyat membayarkan semua hawa nafsu mereka, mau gedung baru atau dana aspirasi,’’ ujarnya di Jakarta, Selasa (22/6).
Ray melihat, pembangunan gedung baru senilai Rp 1,12 triliun akan berjalan mulus. Alasannya, Badan Urusan Rumah Tangga DPR sudah memberikan persetujuan. Tetapi, DPR disarankannya untuk memilih. ‘’Jangan dua-duanya, itu rakus namanya,’’ kritiknya. S
ekadar saran, Ray mengatakan, lebih baik DPR memilih membangun gedung baru. Dibanding menggolkan program dana aspirasi yang nantinya hanya akan dimanfaatkan sebagai ajang kampanye politik belaka.