REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI--Sensus nasional -- yang dilakukan dengan sukses di negara kita -- di India diwarnai sedikit perdebatan sengit. Dalam salah satu daftar pertanyaan, adalah soal kasta. Pertanyaan itu, kata sejumlah kalangan, bahkan tak pernah ditanyakan dalam sensus sejak 1931 di bawah kekuasaan Inggris. Langkah pemerintah untuk menjadikannya bagian dari sensus 2010 menghasilkan protes keras warga.
Kelompok pengunjuk rasa menentang isinya pertanyaan kasta dapat digunakan untuk membagi India. Beberapa ahli mengatakan kasta digunakan Inggris untuk mengadu domba antarkasta di India.
"Ini akan membahayakan, ini akan membagi, ini akan akhirnya membuat anarki ini dan memperburuk apa yang selama ini telah perlahan-lahan menyebar seperti racun. Dan tidak ada akhir," kata Sonal Mansingh, salah satu penari India yang paling terkenal dan anggota kampanye menentang pertanyaan kasta.
Kasta adalah masalah rumit di negara Asia Selatan itu. Selama berabad-abad, kasta bisa menentukan asal, pekerjaan, bahkan dengan siapa kelak seseorang berjodoh dan dikuburkan ketika meninggal. Kasta telah digunakan untuk mendiskriminasikan orang, terutama di kasta yang lebih rendah.
Dalam tradisi Hindu, empat kasta utama dipecah menjadi ratusan subkasta yang dapat menentukan status Anda di masyarakat India. Kemudian ada satu tingkat masyarakat dianggap tidak layak dari kast, yaitu Kelompok Dalit. Bahkan sekarang, terutama di desa-desa, kasta bisa mendikte kehidupan seseorang.
Pemerintah masih menggunakan kasta seseorang sebagai bagian dari sistem kuota untuk menentukan tunjangan pemerintah tertentu. Sistem menyisihkan persentase pekerjaan pemerintah atau kursi di sekolah-sekolah bagi mereka dari kasta tertentu, sementara kasta rendah akan mendapatkan pendidikan tradisional yang sedikit dan kesempatan.
Pemerintah masih memutuskan apakah kasta harus disertakan dalam sensus. "Telah diserahkan kepada kelompok menteri yang membahas itu," kata RC Sethi, pejabat di Departemen Catatan Sipil.