Selasa 29 Jun 2010 23:56 WIB

Dituduh tak Bermanfaat, Kemah Musim Panas Anak Milik PBB di Gaza Dirusak

Rep: c29/ Red: Ririn Sjafriani
Anak-anak tengah menikmati berenang di kolam plastik di kemah musim panas milik PBB.
Foto: AP
Anak-anak tengah menikmati berenang di kolam plastik di kemah musim panas milik PBB.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Belasan orang bertopeng menghancurkan kemah musim panas di Gaza, Palestina, Senin (28/6) yang didirikan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Penyerang itu membakar dan merusak tenda, mainan serta kolam renang plastik yang ada disana.

Serangan seperti itu mengarah pada masyarakat berideologi garis keras. Sebab, mereka berkeyakinan kemah itu bukan sekedar berkegiatan ketrampilan dan olahraga bola voli yang diselenggarakan PBB.

Tandingan kemah PBB, yang diselenggarakan Hamas, juga banyak diikuti anak-anak. Di Gaza, jumlah anak-anak di bawah usia 15 tahun mencapai 700 ribu. Jumlah mereka hampir separuh dari keseluruhan jumlah rakyat Gaza.

Kemah Hamas mengajarkan doktrin perlawanan terhadap Israel. Baris berbaris, menunggangi kuda, dan renang, juga diajarkan. Doktrin Islam sudah tentu tidak tertinggal, karena itu adalah agama yang mereka anut.

Sementara kemah PBB tidak mengajarkan itu. Anak-anak hanya diajak bermain-main. Tidak ada indoktrinasi seperti di kemah Hamas. Kemah PBB diharapkan mampu membentengi anak-anak dari sikap militansi yang selama ini mengental dalam pemikiran dan sikap warga Gaza.

Anak-anak tersebut harus menyaksikan pertumpahan darah peperangan pada ussia yang sangat muda. Belum lagi pertikaian dalam tubuh internal Palestina sendiri. Anak-anak juga merasakan pahitnya diblokade Israel. Mereka seperti tinggal di negeri antah berantah karena pintu-pintu perbatasan dikunci rapat.

Seorang anggota PBB, John Ging mengatakan waktu sekarang ini melawan kita. Dirinya prihatin karena merasa kehilangan generasi penerusnya saat melihat kondisi anak-anak Gaza.

Di hari Senin (28/6), dirinya mengelus dada menyaksikan belasan pria bertopeng menghancurkan kemah PBB, tempatnya bermain dengan anak-anak. Untungnya, anak-anak ketika itu sedang pergi. Kepolisian Hamas mengecam kasus tersebut, namun diduga mereka tidak mengusut kasus itu.

Perwakilan rakyat Hamas mengkritik perwakilan PBB disana karena diduga menelantarkan anak-anak. Aktivitas anak-anak di kemah tersebut dinilai tidak bermanfaat. Diantaranya adalah berdansa dan bermain air. Bahkan, kelompok yang lebih keras dari Hamas pernah menemukan ketidakwajaran di kemah tersebut beberapa tahun ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement