Rabu 09 Jul 2025 14:52 WIB

Utusan AS: Hanya Satu Hambatan Tersisa dalam Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza

Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, telah mengerucut pada satu isu utama.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Pejuang Hamas, ilustrasi
Pejuang Hamas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Utusan Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah, Steve Witkoff mengatakan pada Senin bahwa perundingan antara Israel dan Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, telah mengerucut pada satu isu utama. Sehingga meningkatkan harapan akan tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza pada akhir pekan ini.

Witkoff mengatakan hal itu dalam sebuah pertemuan Kabinet di Gedung Putih. "Jadi, kami berharap bahwa pada akhir pekan ini, kita akan memiliki kesepakatan yang akan membawa kita ke dalam gencatan senjata selama 60 hari," dikutip dari laman Palestine Chronicle, Rabu (9/7/2025).

Baca Juga

Witkoff menambahkan bahwa para negosiator AS sedang berupaya untuk mengurangi perbedaan dan bergerak menuju perdamaian yang abadi di Gaza dan resolusi nyata terhadap konflik tersebut.

Pernyataannya muncul menjelang pertemuan kedua antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang dijadwalkan pada Selasa. 

Kedua pemimpin bertemu secara pribadi untuk makan malam di Gedung Putih pada Senin malam, pertemuan ketiga mereka di Washington sejak Trump kembali ke kursi kepresidenan.

“Netanyahu akan datang nanti,” kata Trump kepada para wartawan pada hari itu. 

"Kami akan membicarakan, menurut saya, hampir secara eksklusif tentang Gaza. Kita harus menyelesaikannya," ujarnya,

Dia melanjutkan, “Ini adalah sebuah tragedi, dan dia ingin menyelesaikannya, dan saya ingin menyelesaikannya, dan saya pikir pihak lain juga ingin melakukan hal yang sama.”

Pejabat Israel Menghambat 

Terlepas dari optimisme dari Washington, seorang pejabat politik senior Israel yang mendampingi Netanyahu ke AS mengatakan bahwa Israel sedang mempersiapkan diri untuk mengambil alih kendali atas Gaza untuk sementara waktu, yang semakin memperumit prospek untuk mencapai kesepakatan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement