REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI), Urip Timuryono, mengatakan, kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) akan mengganggu pertumbuhan industrinya secara langsung maupun tidak langsung. Karena, menurut laporan dari pengembang kelas menengah ke bawah, permintaan rumah akan berkurang pascakenaikan TDL.
Sedangkan, untuk dampak langsungnya, dia mengaku belum melakukan prediksi mendetil tentang itu. "Semen banyak pakai listrik, sekitar 70 persen dari struktur biaya produksi adalah energi sementara 30 persen energi kita pakai listrik. Namun, sejauh ini belum ada laporan dari anggota mengenai dampak psikologis kenaikan listrik terhadap industri semen," ungkapnya.
Menurutnya, industrinya berpeluang tumbuh 8-9 persen di semester I 2010 jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini karena tren permintaan semen meningkat mulai April tiap tahunnya, karena pada bulan itu banyak proyek pembangunan yang direalisasikan.
Memang, pada kuartal IV ke kuartal I industrinya tumbuh negatif karena minimnya permintaan semen di awal tahun. "Dari kuartal I ke kuartal II bisa tumbuh positif, lebih dari satu persen," katanya. Namun, prediksi itu mungkin berubah ketika tarif listrik mengalami kenaikan.