REPUBLIKA.CO.ID,Amerika Serikat telah meminta maaf kepada Rusia karena tidak memberitahu segera kedutaan Rusia untuk menemui seorang warganya yang ditahan, setelah ditangkap dalam kasus narkoba internasional. Pemerintah Amerika mengemukakan alasan bahwa seorang pejabatnya secara keliru memberitahu negara lain.
Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika P.J. Crowley mengatakan hari Kamis bahwa seorang karyawan menekan knop yang salah, sehingga secara keliru mengirim pesan faksimili ke negara ketiga yang tidak disebut namanya. Faksimili yang sebenarnya dimaksudkan untuk para pejabat Rusia itu mengatakan bahwa pilot Rusia, Konstantin Yaroshenko telah diekstradisi dari Liberia ke Amerika atas tuduhan perdagangan narkoba.
Crowley mengatakan Yaroshenko terlambat mendapat kunjungan dari kedutaan negaranya. Keterangan ini mengubah keterangan Amerika sebelumnya bahwa diplomat Rusia menemuinya segera setibanya di New York.
Pemerintah Amerika pada umumnya memberitahu kedutaan negara asing dalam waktu 72 jam, setelah ada warga asing yang ditangkap. Crowley mengatakan kasus itu sekarang dalam tangan kuasa hukum Amerika dan pihak Amerika menganggap sengketa diplomatik dengan Rusia telah selesai.