REPUBLIKA.CO.ID,Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, mengatakan rumah aspirasi memang pernah dibahas di Badan Anggaran. Secara pribadi, Pramono mengaku ia tidak terlalu membutuhkan rumah aspirasi sebagai sarana menyerap harapan rakyat. ‘’Tetapi saya tidak tahu anggota yang lain,’’ ucapnya.
Pramono menganggap sesungguhnya jaringan partai sudah cukup untuk menangkap aspirasi rakyat. Dia lebih menyetujui bila rumah aspirasi dibangun bukan per anggota dewan, tetapi dibangun di setiap kota. ‘’Rumah aspirasi seyogyanya dibangun per kota,’’ cetus mantan Sekjen PDIP tersebut.
Menurutnya, cara tersebut akan lebih efektif ketimbang per anggota atau per daerah pemilihan. Sebagai contoh, Pramono mengambil kota di daerah pemilihannya seperti Jember, Kediri, Tulungagung, dan Blitar.
Pramono merasa rumah aspirasi per kota memudahkan masyarakat yang hendak memberi masukan ke anggota dewan. Ia melihat, sulit bagi warga Blitar, contohnya, untuk pergi ke Jember sekadar untuk menyalurkan aspirasinya ke rumah aspirasi DPR.