REPUBLIKA.CO.ID,Amerika Serikat menginginkan pembicaraan tidak langsung yang disponsori negara ini antara Israel dan Palestina, dapat berubah menjadi perundingan langsung sepenuhnya.
Para pejabat Departemen Luar Negeri Amerika menyebut Utusan Amerika untuk Timur Tengah George Mitchell akan kembali ke kawasan itu dalam beberapa hari mendatang, sementara Presiden Barack Obama meningkatkan tekanan terhadap Palestina agar menyetujui perundingan langsung.
Walaupun begitu, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika membantah Amerika mengancam akan memutuskan hubungan dengan Palestina kalau Presiden Mahmud Abbas tidak menyetujui pembicaraan langsung dengan Israel. Tetapi, ia mengingatkan bahwa Palestina akan sangat rugi bila menyia-nyiakan kesempatan ini.
Juru bicara tersebut mengatakan bahwa tanpa perundingan langsung, sengketa tidak akan berakhir, tidak akan ada persetujuan perdamaian, dan tidak akan ada negara Palestina.
Abbas mengatakan kepada pejabat Amerika pada hari Senin, Israel harus bersedia menerima istilah rujukan yang jelas untuk pembicaraan perdamaian dan menghentikan kegiatan permukiman sebelum memulai perundingan langsung.