Senin 09 Aug 2010 04:40 WIB

Rumah Aspirasi Bakal Sia-sia

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota DPR Fraksi PDIP, Arif Wibowo, mengatakan pembentukan Rumah Aspirasi merupakan bentuk politik individualistik. Selain itu, Rumah Aspirasi merupakan ekses dari politik biaya tinggi sebelum pemilu lalu.

Hal tersebut karena anggota DPR lewat Rumah Aspirasi-nya itu hanya menjaring aspirasi masyarakat di daerah pemilihan (dapil), padahal hakekatnya anggota DPR itu mewakili seluruh rakyat Indonesia. ''Dapil itu sebenarnya hanya cara yang dipakai waktu pencalonan kemarin,'' katanya ketika dihubungi, Ahad (8/8).

Jika Rumah Aspirasi bagi setiap anggota DPR itu tetap dijalankan, maka akan menggiring pada pemilu model distrik. Dia mengingatkan, anggota DPR berbeda dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Anggota DPR ketika duduk di parlemen itu mewakili seluruh rakyat Indonesia, sedangkan DPD mewakili daerahnya masing-masing.

Oleh karenanya, dalam soal menjaring aspirasi masyarakat, Arif lebih memercayakannya kepada partai. ''Partai yang mengelola aspirasi di daerah, kemudian dikomunikasikan ke anggotanya di Komisi yang membidangi setiap aspirasi,'' ujarnya.

Rumah Aspirasi, kata dia, bisa jadi sia-sia. Contohnya, masyarakat di dapil menyampaikan aspirasi soal pertanian, tetapi anggota DPR yang mengelola Rumah Aspirasi itu ada di Komisi tentang pertahanan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement