REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Edward Aritonang, mengatakan terdapat benang merah antara kelompok tersangka teroris di Bandung dengan kelompok kamp bersenjata Aceh yang digrebek pada Februari lalu.
''Dari rangkaian operasi, penyidik Densus 88 menemukan benang merah yang sangat jelas bahwa proses pelatihan kemiliteran di Aceh, rencana-rencana peledakan sampai penemuan bom di Cibiru Bandung terdapat proses perencanaan yang tersusun rapi,'' ujar Edward saat jumpa pers di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mabes Polri, Jakarta, Senin (9/8).
Berdasarkan rekonstruksi, ungkap Edward, penyidik memperoleh kesimpulan bahwa salah satu orang yang terlibat adalah Abubakar Ba'asyir. Sebelumnya, pimpinan Pondok Pesantren Ngruki Solo, Abu Bakar Baasyir, Senin pagi ditangkap aparat Densus 88 Mabes Polri dalam perjalanan setelah memberikan ceramah di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Baasyir tepatnya ditangkap di Banjar Patroman, Ciamis. Baasyir ditangkap diduga karena terkait kasus terorisme.