Selasa 17 Aug 2010 20:23 WIB

Layanan Google Street View Menuai Perdebatan di Jerman

Google Street View
Foto: AP
Google Street View

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN--Google Street View memungkinkan orang lain mengintip sebuah kota, lengkap dengan gang-gang sempitnya. Di Jerman, Berlin, Düsseldorf, Frankfurt/Main, Leipzig, Hamburg, Köln, dan München adalah  beberapa dari kota yang tahun ini akan ditampilkan pada situs layanan Google Street View lengkap dengan foto dari semua jalan yang ada pada kota tersebut.

Beberapa tentu akan senang, karena bisa melihat obyek wisata di kota-kota Jerman dalam tiga dimensi di internet. Yang lainnya tidak begitu senang. Ini bisa dimengerti oleh pejabat urusan perlindungan informasi Jerman Peter Schaar. "Ada juga keinginan dari pemilik rumah dan penyewa rumah, agar tempat tinggal mereka tidak akan bisa dilihat secara jelas. Seperti misalnya kekhawatiran bahwa foto-foto ini juga bisa dimanfaatkan oleh para perampok. Ketakutan ini harus dianggap serius," ujarnya.

Google menanggapi masalah tersebut. Para penyewa dan pemilik rumah memiliki waktu selama empat minggu untuk mengajukan permohonan melalui internet agar foto rumah mereka dihapus dari situs layanan foto. Bagi pejabat urusan perlindungan informasi,  ini kurun waktu yang terlalu singkat. Karena itu Schaar menuntut agar petisi keberatan juga bisa dilakukan melalui jalur pos. Bagaimana pun juga tidak semua warga Jerman punya akses ke internet.

Google telah mengatakan akan memudarkan foto wajah dan nomor rumah. Namun, sikap skeptis terhadap Street View dari Google tetap bermunculan. Schaar menyatakan tak hanya Jerman yang keberatan, tapi juga beberapa negara.  "Saya berbicara dengan banyak perwakilan departemen perlindungan informasi di luar negeri. Juga dengan banyak orang lain yang tidak tinggal di Jerman. Mereka punya kekhawatiran yang sama seperti kami," ujarnya.

Saat ini Street View ada di 23 negara, 12 diantaranya di Eropa. Baru pertengahan Mei lalu, Google mengakui, telah lama mulai merekam dan menyimpan data dari jaringan lokal nirkabel pribadi warga Jerman.

Para menteri kehakiman negara-negara bagian Jerman kemudian menegaskan akan memperkuat perlindungan informasi dari Street View dan layanan sejenis lainnya. Dari sini muncullah kewajiban untuk menyamarkan wajah orang dan plat nomor mobil. Materi mentah pun harus segera dimusnahkan.

Peter Schaar mengatakan, kalau ia tertangkap kamera Google maka ia punya taktik tersendiri. "Kalau istri saya yang memotret saya dari depan rumah, saya akan tersenyum ramah ke kamera. Tetapi jika kendaraan Google Street View yang lewat, saya akan membalikkan badan saya."

sumber : Deutche Welle
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement