REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) dan panitia amaliah Ramadhan 1431 menggelar santunan 1000 anak yatim di Masjid Istiqlal, Jumat (27/8). Perhelatan yang rutin dilaksanakan tiap tahun ini bertajuk Acara Silaturrahim Menteri Agama RI, Drs. H Suryadharma Ali, M.Si dengan 1000 Anak Yatim.
Kendati sang menteri berhalangan hadir, namun acara ini berlangsung cukup tertib. Mereka mulai memadati masjid istiqlal sejak pagi. Tepat usai shalat Jumat, acara ini dimulai. Ribuan anak yatim itu duduk rapi di depan seraya mengantri untuk pengambilan kain sarung yang langsung dibagikan oleh Ketua BPPMI, Drs. H. Mubarok, M.Si.
"Tahun ini lebih banyak dua kali lipat jumlah anak yatimnya dibandingkan tahun lalu," ujar Ketua BPPMI, Drs.H.Mubarok, M.Si. Seribu anak yatim ini, menurut dia, akan dibagi kain sarung yang berasal dari menteri agama RI serta uang sebesar Rp 250 ribu yang berasal dari shodaqoh masyarakat. Usai dibagikan sarung, mereka pun mengantri untuk dibagikan uang sesuai dengan nomor loker yang tertera pada masing-masing undangan.
Menurut Sub Bidang Kemasyarakatan sekaligus Koordinator Bidang Santunan Yatim, Drs. H. Wahidin, tahun lalu yaitm yang disantuni hanya 600 anak itu pun hanya berupa uang. Namun tahun ini, menteri agama RI langsung memberikan bantuan berupa sarung per anak dengan uang yang jumlahnya cukup besar.
''Santunan itu berasal dari masyarakat,'' ujarnya. adapun target pemberian santunan ditujukan ke anak yatim daerah Jakarta dan sekitarnya dengan beberapa anak yang berasal dari daerah. Namun, anak yatim yang diundang hanya dalam lembaga dan badan resmi semisal Taman Pendidikan Al-Quran, Majelis Ta'lim dan rumah singgah yang menampung anak yatim.
M
embludaknya pendaftar, Wahidin pun harus menyeleksi kembali siapa saja yang berhak mendapatkan. ''Bagi yang belum mendapatkan, mohon maaf. semoga tahun depan bisa dapat.'' ujarnya.
Wahidin berharap agar tahun tahun berikutnya BPPMI, Kementrian Agama RI dan masyarakat dapat turut serta menyantuni anak yatim yang lebih banyak lagi. ''Selain itu, kalau bisa bantuan dalam bentuk beasiswa pendidikan,'' harapnya.