REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Politisi PPP Sofyan Usman mengaku sama sekali tak mengetahui sumber cek pelawat yang diterimanya saat menjabat sebagai anggota Komisi IX periode 1999-2004 lalu. Padahal dalam dakwaan rekannya, Endin AJ Soefihara, Sofyan diduga menerima lima lembar cek senilai Rp 250 juta.
"Saya ditanya delapan pertanyaan, belum ke substansial. Hanya struktur kerja saja. Anggota komisi, fraksi, poksi. Saya juga nggak ngerti," ujar Sofyan usai diperiksa sekitar lima jam di Gedung KPK,Jumat (1/10). Ia keluar dari ruang penyidik sekitar pukul 14.00 WIB.
Sofyan juga terkesan mengelak saat ditanya tentang asal cek pelawat. Ia mengaku tak mengenal sang distributor cek, Ari Malangjudo serta isteri anggota DPR dari FPKS Adang Daradjatun, Nunun Nurbaetie. "Nggak tahu saya TC (traveller cheque)-nya. PPP tidak milih Miranda. Milihnya selain Miranda," jelas Sofyan.
Selain itu, Endin yang satu fraksi dengannya tak menjelaskan darimana asal cek pelawat yang dibagikan pada medio Agustus 2004 silam. Partai, ujarnya, tidak mengarahkan apapun jelang pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang dimenangkan Miranda Swaray Goeltom itu.