REPUBLIKA.CO.ID, YANGON--Rezim militer Myanmar berencana merilis sekitar 11 ribu tahanan menjelang pemilihan November. Tidak jelas apakah politik pembangkang Aung San Suu Kyi akan turut dibebaskan.
"Kami memiliki rencana untuk melepaskan beberapa tahanan yang segera untuk menyelesaikan masa hukuman mereka," kata seorang pejabat dalam kondisi anonimitas. "Kami akan mengurangi hukuman mereka dan membebaskan mereka dalam beberapa hari mendatang sehingga mereka dapat memberikan suara pada hari pemilihan."
Tidak jelas apakah para tahanan politik Myanmar, berjumlah lebih dari 2.200, akan dimasukkan di dalamnya. "Jumlah tersebut bisa lebih karena kami masih membuat daftar mereka," tambahnya, tanpa mengatakan kapan pembebasan akan dimulai.
Di Myanmar, lebih dari 50 ribu napi dihukum di 43 penjara Myanmar. Penahanan pembangkang politik, termasuk pemimpin demokrasi Aung San Suu Kyi, telah memicu kecaman dari masyarakat internasional dan kelompok hak asasi, yang tidak berharap pemilu mendatang akan bebas dan adil. Suu Kyi dilarang turut serta dalam pemilu tahun ini karena dia dalam masa penahanan.