REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), Johnny Darmawan, cukup optimis penjualan mobil pada tahun mendatang akan dapat tetap menembus di atas 800 ribu unit. Kendati terdapat isu pembatasan BBM subsidi, namun masalah lainnya yang belum teratasi menjadi faktor yang masih akan tetap mendongkrak penjualan kendaraan.
“Saya yakin penjualan dapat diatas 800 ribu unit karena jika belum adanya angkutan umum yang layak, traffic management yang benar dan smart driving, maka penjualan kendaraan akan tetap tinggi,” kata Johnny dalam konferensi pers penghargaan JD Power di Ritz Carlton, Senin (11/10).
Ia pun mengungkapkan penjualan mobil sampai akhir tahun ini dapat menembus 720 ribu unit. Hingga September penjualan mobil mencapai 556 ribu unit. Pasalnya sejumlah perusahaan otomotif pun menggenjot produksinya.
Country Manager untuk Indonesia JD Power Asia Pacific, Rajeev Nair, pun menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi pertumbuhan industri yang besar, khususnya otomotif. “Dalam waktu dekat penjualan bisa mencapai satu juta unit kendaraan,” kata Rajeev.
Ia pun cukup optimis terhadap penjualan kendaraan bermotor di Indonesia. “Rekor rendahnya suku bunga dalam kebangkitan krisis keuangan telah membantu permintaan yang kuat untuk kendaraan baru di Indonesia,” kata Nair.
Mengenai pencapaian Toyota memperoleh penghargaan JD Power Asia Pacific, Rajeev mengatakan di antara tujuh merek yang disertakan dalam studi ini, Toyota meraih peringkat tertinggi dengan nilai rata-rata SSI 778.
“Toyota dominan dalam aspek yang dinilai, diantaranya fasilitas dealer, transaksi, penanganan dokumen, waktu pengiriman dan proses pengiriman,” kata Rajeev, Senin (11/10). Mengikuti Toyota dalam ranking adalah Nissan (776) dan Mitsubishi (774). Nissan dinilai sangat baik dalam faktor tenaga penjualan, sedangkan Mitsubishi sangat baik dalam inisiasi penjualan.
Rajeev menambahkan studi SSI di Indonesia tersebut berasal dari 2352 pemilik kendaraan baruyang membeli kendaraan antara Oktober 2009- Mei 2010. Kerja lapangan dilakukan antara April-Agustus 2010.