REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Meskipun terdapat bencana meletusnya Gunung Merapi, sebanyak 331 pegulat dari 21 Pengprov PGSI tetap tampil dalam Kejurnas Gulat Senior di Sleman Yogyakarta, 27-29 Oktober 2010.
"Saya salut pada semua peserta Kejurnas Gulat yang hadir di GOR Sleman Yogyakarta. Meski gunung Merapi bergejolak dan sudah menewaskan puluhan warga, namun tidak menyurutkan semangat mereka turun dalam pertandingan,"ujar Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Deputi Pembinaan Prestasi Menpora, Edi Nurindah, Rabu (27/10).
Edi, yang melakukan pengawasan jalannya kejuaraan bola voli junior, sepaktakraw dan Kejurnas Gulat Senior di Yogayakarta, memberikan acungan jempol pada peserta gulat tampil di Sleman. Semangat 21 Pengprov PGSI diseluruh tanah air menurunkan atletnya di Kejurnas, katanya, membuktikan pembinaan atlet gulat mulai merata.
Edi mengatakan, para pegulat tersebut tidak takut datang ke Kabupaten Sleman, meski di berbagai media diberitakan gunung Merapi terus bergejolak dengan menewaskan puluhan penduduk dan juri kunci Merapi, Mbah Mardijan.
Hal itu yang membuat Edi terkesima saat melakukan peninjauan ke Gedung KONI Sleman tempat pertandingan Kejurnas berlangsung hingga 29 Oktober.
Tampilnya 331 atlet gulat di kejurnas tersebut merupakan momentum dalam melahirkan atlet nasional yang bisa diandalkan saat Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games XXVI di Jakarta tahun 2011 mendatang.