REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN-–Kondisi Gunung Merapi sampai malam ini masih menyimpan misteri. Aktivitas yang tidak lazim pasca letusan eksplosif sebuah gunung api, terus bermunculan di Gunung Merapi. Salah satunya adalah gempa vulkanik yang berlangsung antara pukul 19.30 – 21.00.
Gempa vulkanik tersebut berdasarkan pantauan seismograf terpantau dari lokasi bekas letusan tahun 2010 ini. Berapa kekuatan gempa masih terus dihitung para petugas pengamat gunung api. ‘’Kemungkinan masih kecil, hanya ini tidak wajar saja,’’ kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK), Subandriyo kepada wartawan, Rabu (27/10) malam.
Disebut aktivitas tak wajar lanjut Subandriyo, karena sejak kemarin hingga tadi sore, Gunung Merapi tidak menampakan adanya gempa vulkanik. Bahkan ada kecenderungan mengalami penurunan. Namun setelah Maghrib, terjadi peningkatan lagi.
Subandriyo mengatakan, ada beberapa kemungkinan dengan peningkatan aktivitas tersebut. Pertama bahwa Merapi masih menyimpan energ yang masih tersimpan di bekas letusan yang terjadi Selasa lalu. Kemungkinan kedua, aktivitas tersebut merupakan pertanda bahwa magma dari perut bumi akan segera keluar sehingga membentuk kubah lava baru.
Dengan tidak stabilnya kondisi Merapi, sampai mala mini, BPPTK belum mencabut status Merapi. ‘’Status Merapi masih Awas,’’ tegasnya. Ia mengaku masih terus melakukan pengamatan dan pemantauan melalui para petugas di sejumlah posko yang mengitari gunung tersebut.