REPUBLIKA.CO.ID,DOHA--Andai waktu bisa diputar kembali, Sir Alex Ferguson punya mimpi yang ingin diwujudkannya: menjadi pelatih Barcelona. Manajer Manchester United ini rupanya sangat mengagumi klub asal Catalan tersebut. “Saya pernah ingin pergi ke Barcelona suatu saat dahulu. Ini sebuah mimpi. Ideologi, filosofi dan seluruh tempatnya fantastis,” kata Fergie memuji Barcelona seperti dikutip The Sun.
Fergie berada di Doha, Qatar, sebagai bagian dari kampanye mendukung negara tersebut menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Ia mengungkapkan banyak hal, mulai dari Wayne Rooney, pensiun dari Old Trafford, hingga tugasnya menangani tim sebesar Manchester United.
Rooney kembali berlatih dengan rekan-rekannya setelah memulihkan kebugaran fisiknya di Amerika Serikat. Ia tengah berjuang keras untuk kembali menjadi pilihan utama Ferguson sejak terakhir kali pada akhir September.
Fergie ‘menuduh’ agen Rooney, Paul Stretford, berperan terhadap kekisruhan yang terjadi hingga striker timnas Inggris tersebut sempat memutuskan ingin hengkang. “Anak itu (Rooney) terburu-buru. Setelah dia mendengar respons publik dan suporter kami, dia berubah pikiran. Dia tahu sudah berbuat salah,” kata Ferguson.
Fergie menyebut Rooney segera meminta maaf dan setuju dengan kontrak baru hanya dalam hitungan jam. Menurut dia, Rooney harusnya mendengarkan nasehat yang lebih baik ketimbang memutuskan meninggalkan Old Trafford. Ini untuk kali ketiga Fergie mengkritik Stretford.
Rooney, kata Fergie, telah mengalami kemajuan setelah berlatih di Oregon, AS. Namun harus ada pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah Rooney layak tampil sebagai starter. “Saya tidak bisa katakan ini kepada kalian karena satu-satunya bukti yang kami miliki adalah di lapangan latihan dan saya akan melihat itu besok,” ujar Fergie.
MU akan menghadapi Wigan Athletic, Sabtu (20/11). Setan Merah berada di peringkat ketiga klasemen Liga Primer dengan mengantongi nilai 25 dari 13 laga. Meski telah tujuh kali mengantongi hasil imbang, MU satu-satunya tim yang belum terkalahkan.
“Saya tidak tahu mengapa kami masih belum terkalahkan. Kami harusnya telah kalah enam gol lawan Aston Villa akhir pekan lalu. Namun ini justru hebat karena merupakan refleksi dari apa yang saya percayai. Saat kamu berikan anak-anak muda kesempatan, mereka tidak akan mengecewakanmu,” kata Fergie.
Villa dihuni pemain-pemain muda dan bermain sangat percaya diri. Namun, kata Fergie, MU juga punya barisan pemain muda yang bisa diandalkan hingga mampu mengubah hasil akhir menjadi imbang.
Fergie yang akan berulangtahun ke-69 pada 31 Desember mendatang mengakui tugasnya semakin berat seiring berjalannya waktu. Menurutnya, banyak hal berubah sejak pertama menangani MU pada 1986.
Satu yang tidak berubah hanya Fergie selalu melampiaskan kemarahan kepada anak asuhnya sesuka hatinya. “Tidak ada salahnya marah untuk alasan yang tepat,” Fergie berkilah.
Ia mengatakan akan langsung melupakan kemarahan usai pertandingan, sebab otaknya sudah berpikir ke pertandingan berikutnya. “Sekali saya lupakan saya tidak akan mengungkitnya lagi,” tegasnya.
Menurutnya posisi manajer harus lebih berkuasa daripada pemain. Saat pemain dianggap lebih penting dibandingkan manajer, kata Fergie, maka klub akan mati. Ia akan terus menerapkan kebijakan ‘tangan besi’ ini. Jika ada pemain membantah, siap-siap saja hengkang. Namun ia berupaya mengikuti perkembangan zaman,
Fergie menyebut pemain sepak bola saat ini cenderung lebih rapuh akibat pengaruh orangtua, agen, atau bahkan imej mereka sendiri. Para pemain sekarang cenderung lebih suka dilihat bertato dan memakai anting. “Beberapa pemain sekarang bahkan menangis di ruang ganti. Bryan Robson dulu tidak pernah menangis,” katanya membandingkan.
Di usia mendekati 70 tahun, Fergie mengaku tidak berminat membahas pensiun. Menurutnya, hanya kondisi kesehatan yang menghalanginya untuk terus melatih Setan Merah.