Jumat 26 Nov 2010 12:01 WIB

Di Masjid Sheikh Zayed, Ratu Elizabeth Dengarkan Bocah Baca Alquran

Rep: Middle East Online/ Red: Budi Raharjo
Ratu Elizabeth mengunjungi Masjid Agung Sheikh Zayed
Foto: Middle East Online
Ratu Elizabeth mengunjungi Masjid Agung Sheikh Zayed

REPUBLIKA.CO.ID,ABU DHABI--Ratu Inggris, Elizabeth II, dan suaminya Pangeran Philip tiba di Abu Dhabi, UEA, setelah lebih dari tiga dekade lalu. Pada kunjungan pertamanya di negeri kaya minyak itu, Ratu yang berpakaian warna putih keemasan langsung mengunjungi Masjid Agung Sheikh Zayed dan makam Sheikh Zayed bin Sultan al-Nahayan, pendiri UEA yang wafat pada 2004.

Pada 1979, Ratu berkunjung ke UEA atas undangan Sheikh Zayed. Dan kali ini, dia kembali berkunjung ke negara itu atas undangan anak Sheikh Zayed yang juga Presiden UEA, Sheikh Khalifa bin Zayed a;-Nahayan.

Mengunjungi Masjid Agung Sheikh Zayed, Ratu berusia 84 tahun itu mengenakan kerudung di atas topi putihnya. Ratu tak lupa melepas alas kaki dan berjalan tanpa alas kaki ketika berada di dalam masjid. Ratu ditemani oleh suami dan putranya, Pangeran Andrew.

Di dalam masjid yang dibuka pada 2007 itu, Ratu sempat mendengarkan anak-anak yang sedang membaca Alquran. ''Kunjungan oleh Kepala Gereja Inggris ke Masjid Agung Sheikh Zayad ini mencerminkan dialog agama dan toleransi antara kedua negara,'' ujar Duta Besar Inggris di UEA, Dominic Jermey kepada AFP. ''Ada persahabatan yang sangat dalam antara Ratu dengan keluarga penguasa di sini.''

''Hubungan kita sekarang didasari pada kesamaan persepsi umum dan kepentingan politik kita, saling berbagai analisa ancaman dan hubungan bisnis yang dekat serta hubungan investasi antara kedua negara,'' tambah Jermey.

Ratu juga melihat-lihat desain baru Museum Sheikh Zayed yang akan dibangun di Pulau Saadiyat, di lepas pantau Abu Dhabi, bekerja sama dengan British Museum. Museum itu sedang dirancang oleh arsitek Inggris, Foster and Partners.

Usai menyambangi UEA, Kamis malam ini Ratu Elizabeth akan terbang ke Oman untuk merayakan ulang tahun ke-40 kekuasaan Sultan Qaboos. Tujuh emirat yang membentuk UEA merupakan bekas protektorat Inggris sampai kemerdekaan pada 1971. Sementara Oman memiliki sejarah panjang hubungan ekonomi dan militer yang erat dengan Inggris.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement