REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin (29/11) pagi naik tipis hanya enam poin, karena aksi lepas dolar pelaku pasar untuk merealisasikan keuntungan, namun aksi lepas itu relatif kecil karena mata uang asing di pasar regional menguat.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik menjadi Rp 8.957 - Rp 8.967 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 8.963 - Rp 8.973. Direktur Retail PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Senin mengatakan, pelaku pasar masih hati-hati melepas dolar lebih lanjut untuk merealisasikan keuntungan setelah pekan lalu mata uang tersebut mengalami kenaikan.
"Kami khawatir pelaku pasar akan berbalik membeli dolar, karena mata uang asing itu di pasar regional menguat," ucapnya. Hal ini, lanjut dia karena saham-saham di Amerika Serikat merosot yang berimbas ke pasar modal Indonesia sehingga indeks harga saham gabungan melemah yang biasa memberikan nilai negatif terhadap pasar uang.
Karena itu kenaikan rupiah diperkirakan hanya sesaat saja kalau melihat pasar seperti itu, tegasnya. Menurut dia, faktor yang mendorong rupiah menguat hanya karena aksi ambil untung saja, setelah dolar AS pada pekan lalu menguat tajam. Rupiah diperkirakan akan terus terpuruk mendekati level Rp9.000 per dolar, ucapnya.
Namun, menurut dia, faktor fundamental ekonomi nasional yang terus membaik, kemungkinan besar menahan penurunan rupiah lebih lanjut. Karena pelaku pasar khususnya asing masih berminat untuk bermain di pasar uang domestik, akibat keuntungan yang diraih masih tinggi, katanya.