Kamis 09 Dec 2010 07:59 WIB

Sistem Pemilihan Tuan Rumah Piala Dunia Belum akan Berubah

Rep: Israr/ Red: Endro Yuwanto
Piala Dunia
Piala Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH--Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) tidak memedulikan kontroversi yang mengiringi pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022. Induk organisasi tertinggi sepak bola dunia ini belum memikirkan perubahan dalam sistem pemilihan yang berlaku saat ini.

“Kami belum duduk bersama untuk mendiskusikan reformasi sistem pemilihan,” kata Sekjen FIFA, Jerome Valcke, seperti dikutip goal.com, Rabu (8/12).

Valcke mengakui jika keputusan yang diambil oleh Komite Eksekutif FIFA bersifat politis. Namun, kata dia, reaksi dari hasil keputusan tersebut dinilainya bersifat positif. Penggemar sepak bola di seluruh dunia menerima penunjukan Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan Qatar pada 2022. "Rusia adalah negara sepak bola yang luar biasa dan layak mendapatkannya. Sedangkan Timur Tengah adalah bagian dari keluarga sepak bola,” ucapnya.

Valcke juga menegaskan jika proses pemungutan suara pekan lalu diatur dengan sempurna secara transparan, serta lewat pengawasan ketat. Ia menampik bahwa proses tersebut tidak fair. "Mohon maaf jika saya katakan bahwa kami telah mengatur sistem pemungutan suara yang sangat transparan,” jelasnya.

Chuck Blazer, anggota komite eksekutif Amerika Serikat, mendukung FIFA dengan mengatakan proses pemungutan suara tidak gagal seluruhnya. Menurut Blazer pilihan 22 anggota komite eksekutif Kamis (2/12) pekan lalu terbatas dari pengaruh pihak luar karena dilakukan secara tertutup.

Secara pribadi Blazer menyatakan bahwa pemilihan tertutup memang dibutuhkan karena banyak pemerintah dan pihak-pihak lain yang tertarik dan potensial mempengaruhi pilihan pemegang hak suara. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement