REPUBLIKA.CO.ID,
NUSA DUA--Perdana Menteri Timor Timur, Kay Ralla Xanana Gusmao, menyatakan, pemerintahannya tengah bekerja keras mempersiapkan diri untuk bisa bergabung sebagai anggota penuh ASEAN pada 2011 mendatang.
"Kami sedang siapkan semua hal terkait itu. Kami senang bisa tergabung dalam ASEAN nantinya," katanya kepada Antara di Nusa Dua, Bali, Kamis (9/12) petang.
Gusmao berada di Bali untuk menghadiri Forum Demokrasi Bali (BDF) III yang digelar selama dua hari sejak hari ini. Selain Gusmao juga hadir Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam, Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak, dan Deputi Perdana Menteri Nepal, Sujata Koirala.
Lee bersama dengan Presiden Susilo B Yudhoyono bertindak sebagai ketua bersama BDF III yang mengetengahkan tema Demokrasi dan Promosi Perdamaian dan Stabilitas.
Timor Timur yang meraih kedaulatannya pada 2002 lalu akhirnya memutuskan mempercepat penerimaannya sebagai anggota penuh ASEAN pada 2011 dari semula 2012. Pada 2011, Indonesia menjadi ketua ASEAN setelah sebelumnya adalah Thailand.
Berbagai kepentingan Timor Timur di dalam kerangka ASEAN sangat jelas, di antaranya kedekatan geografis dan budaya yang dimiliki negara termuda di dunia itu. Banyak pemuda negara itu kini tengah menuntut ilmu pengetahuan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Percepatan proses penerimaan keanggotaan Timor Timur ke dalam ASEAN juga dinyatakan Duta Besar Indonesia untuk Timor Timur, Eddy Setiabudi. "Kami sedang memberikan asistensi 'peta jalan' untuk negara ini menjadi anggota penuh ASEAN tahun depan. Banyak ragam bentuknya, mulai dari peningkatan kapasitas SDM hingga kapasitas secara institusional," katanya.
Target waktu yang ditetapkan kedua pemerintahan adalah pada akhir 2010 ini sehingga pada awal 2011 "peta jalan" itu telah bisa diterapkan secara baik.
"Adopsi 'peta jalan' itu diupayakan bisa dilakukan semulus mungkin. Dari sisi diplomasi luar negeri, di antaranya dengan memberikan peningkatan kapasitas dalam hal protokoler kenegaraan," kata Setiabudi.