REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN--Selama percakapan telefon, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyeru timpalannya dari Pakistan Asif Ali Zardari agar memerintahkan pasukan keamanannya untuk segera menangkap pelaku teror di balik pemboman maut di provinsi Sistan-Baluchestan, Iran, dan menyerahkan mereka kepada Teheran.
Anggota kelompok Jundullah menggunakan tanah Pakistan sebagai tempat berlindung mereka untuk melancarkan serangan di Sistan-Baluchestan, provinsi yang berbatasan dengan Pakistan dan Afghanistan.
Rabu (15/12) lalu, seorang pembom bunuh diri meledakkan bom di luar satu tempat ibadah di kota Chabahar, selama peringatan hari raya Syiah, Asyura. Sebanyak 35 orang wafat dan lebih dari 100 orang lagi cedera. Perempuan dan anak-anak termasuk di antara korban.
Di dalam percakapan telefon dengan Zardari, Senin (20/12) malam, Ahmadinejad mengatakan pelaku teror "bukan hanya bukan orang Muslim tapi tak beragama". Ahmadinejad juga mengucapkan terima kasih kepada Pakistan atas simpatinya kepada bangsa dan pemerintah Iran sehubungan dengan pemboman Chabahar.
Presiden tersebut mengatakan, Iran siap berbagi keterangan intelijen dengan Pakistan untuk melacak pelaku teror. Ditambahkannya, "Kerja sama dan tindakan tegas oleh kedua negara tak diragukan akan mengusir pelaku teror dari wilayah itu".
Zardari meyakinkan Ahmadinejad bahwa Pakistan takkan menyia-nyiakan upaya dalam membantu mengusir pelaku teror. Ia juga menghubungi Ahmadinejad untuk menyampaikan ucapan belasungkawa kepada Pemimpin Spiritual, rakyat Iran dan keluarga korban serangan teror di Chabahar.