Kamis 23 Dec 2010 08:49 WIB

Pertamina: Februari, SPBU Jabodetabek Siap Jalankan Pembatasan BBM

SPBU
Foto: Pandega/Republika
SPBU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Pertamina mengklaim, stasiun pengisian bahan bakar umum di wilayah Jabodetabek siap menjalankan program pengaturan pemakaian bahan bakar minyak bersubsidi apda akhir Februari 2011. Dirut Pertamina, Karen Agustiawan, di Jakarta, Rabu (22/12), mengatakan, kesiapan SPBU sampai akhir Desember mencapai 75 persen dan akhir Februari sebesar 100 persen.

"Kami sudah siap jalankan program pengaturan," katanya. Menurut dia, kesiapan tersebut menyangkut pengalihan (switching) tangki pendam, migrasi dispenser dan nozzle, dan investasi tangki pendam.

Karen merinci, saat ini, dari total 720 SPBU di wilayah Jabodetabek, sebanyak 539 di antaranya sudah menjual pertamax, 140 berpotensi dialihkan tangki pendamnya. Sementara 38 SPBU masih perlu investasi tangki dan di kecamatannya ada lebih dari satu SPBU yakni  3 SPBU yang perlu investasi tangki.

Ia melanjutkan, dari 140 SPBU yang berpotensi dialihkan, sebanyak 30 SPBU memiliki perbandingan kapasitas terhadap omset yang sesuai dan 110 SPBU lainnya tidak sesuai. "Kami akan wajibkan 'switching' terhadap 30 SPBU paling lama 31 Januari 2011," katanya.

Sedang, jadwal penangangan 110 SPBU adalah berupa "switching" maksimal hingga 31 Januari, pemasangan "mini dispensing unit" hingga 15 Februari, dan pelaksanaan investasi tangki pendam maksimum 1 Maret 2011.

Karen juga menambahkan, penanganan 41 SPBU yang memerlukan investasi tangki pendam pertamax adalah pembuatan "mini storage unit" dengan jadwal penyelesaian maksimum 15 Februari dan investasi tangki pendam 1 Maret 2011.

"Alternatif investasinya adalah Rp175 juta untuk penyimpanan dan dispenser terpisah atau Rp300 juta untuk investasi tangki pendam," katanya. Ia juga mengatakan, pihaknya juga akan membuat jalur khusus pertamax di SPBU yang dijadwalkan selesai akhir Februari 2011. "Untuk depot, kesiapannya sudah per Januari 2011," ujarnya.

Karen juga mengatakan, pihaknya meminta dukungan pemerintah berupa bantuan penjagaan keamanan sejak H-7 sampai program pengaturan terimplementasi secara merata di Pulau Jawa.

"Kami juga meminta perlindungan hukum bagi pengusaha dan operator pompa di SPBU, pinjaman bank berbunga rendah buat investasi tangki pendam dan dispenser. Tak hanya itu edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat harus lebih digencarkan," katanya.

sumber : Ant
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement