Jumat 24 Dec 2010 07:15 WIB

Kapal Induk Cina Hanya Soal Waktu

Rep: Hiru Muhammad/ Red: Djibril Muhammad
ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Impian Cina untuk memiliki kapal induk tampaknya tinggal soal waktu. Tahun depan negara berpenduduk terbesar di dunia itu akan memiliki kapal induk yang akan meningkatkan posisi tawar diplomasi politik dan militer Cina di pentas internasional. Jadwal peluncuran itu lebih cepat dari perkiraan analis militer AS selama ini.

Sejumlah analis militer AS, Kamis (23/12) memperkirakan Cina akan menggunakan kapal induk bekas milik Rusia untuk mengamankan kepentingannya di perairan India, dan didekat kepulauan Spratley yang disengketakan dengan sejumlah negara di Asia. Namun, kapal induk yang dibeli dari Ukraina 1998 seharga 20 juta dolar itu baru berfungsi penuh dalam beberapa tahun ke depan. "Kemungkinan peluncurannya sekitar 1 Juli tahun depan bertepatan dengan kelahiran partai komunis Cina," kata sebuah sumber yang enggan disebut namanya itu lantaran masalah kapal induk ini menjadi salah satu persoalan yang paling dirahasiakan Cina.

Kemungkinan langkah pertama setelah peluncuran, kapal yang sebelumnya bernama Varyag itu akan digunakan sebagai kapal latih, dan uji coba teknologi. Karena masih perlu satu langkah lagi yang dibutuhkan untuk menyulap kapal berbobot 67 ribu ton lebih itu menjadi bagian dari gugus tempur Angkatan Laut Cina. 

Intelijen AL AS menilai Varyag akan digunakan sebagai sarana latihan tahun 2012 dan Cina akan membangun kapal induk sendiri pada 2015. Andrew Erickson dan Andrew Wilson dari AL AS menilai dapat dibayangkan antara riset, pengembangan hingga produksi dapat dilakukan dengan cepat melampaui perkiraan analis barat.

Cina akan menjadi negara ketiga di Asia yang mengoperasikan kapal induk setelah Thailand dan India. Namun, negara itu masih perlu persiapan lebih jauh termasuk perangkat lunak dan penerbang tempur. "Pembelian kapal itu tidak termasuk pembelian kemampuan yang butuh waktu lama bahkan puluhan tahun," kata Robert Karniol, mantan analis militer di Kanada. Apalagi para pilot Cina tidak berpengalaman menerbangkan atau mendaratkan pesawat di kapal induk dan hal itu perlu waktu lama untuk melatihnya.

Seperti yang pernah dilakukan AS selama ini. "Mereka harusmenyadari risiko biaya besar yang harus ditanggung," kata Erickson dan Wilson. Saat ini kapal yang memiliki panjang sekitar 300 meter itu bersandar di timur laut kota Dalian. Saat dibeli dari Ukraina kapal itu tidak dilengkapi dengan mesin. Kapal itu semula hendak disulap menjadi sebuah kasino terapung, sebelum Cina membelinya.

Selama ini AS khawatir dengan anggaran yang besar Cina akan mampu menyaingi AS dalam mengoperasikan kapal induk. terutama sejak Cina mengumumkan kenaikan anggaran militer 7,5 persen tahun 2010 sebesar 78,6 miliar dolar AS. Namun, Washington curiga jumlah yang dianggarkan dua kali lipat dari jumlah itu.

 Namun, Cina menolak bila kapal induk itu akan digunakan untuk memaksa Taiwan bergabung dengan Cina karena selama ini Beijing menganggapnya sebagai propinsi yang membangkang. "Varyag akan membuat kami dapat memahami taktik yang digunakan dalam perang menggunakan kapal induk," kata sebuah sumber di Cina.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement