REPUBLIKA.CO.ID,ROMA--Bingkisan bom ditemukan di kedutaan Yunani di Roma pada Senin, kata polisi, hanya beberapa hari setelah dua kemasan sama meledak dan melukai dua karyawan di perwakilan Chile dan Swiss di ibukota Italia itu. Bingkisan itu "mirip dengan yang meledak pada pekan lalu di kedutaan Chile dan Swiss," kata juru bicara polisi Salvatore Cagnazzo kepada kantor berita Prancis AFP.
"Petugas surat di kedutaan itu membukanya, tapi tidak meledak," katanya, dengan menambahkan bahwa bingkisan tersebut kemudian dilumpuhkan oleh ahli penjinak bom. Peledak itu berisi amplop kuning besar empuk dengan kotak cakram kompak di dalamnya dan dimaksudkan meledak ketika dibuka.
Juru bicara lain polisi sebelumnya menyatakan dua bingkisan mencurigakan, yang ditemukan di kedutaan Monaco dan Venezuela, ternyata tidak membahayakan. Berita Italia menyatakan empat peringatan lain di kedutaan Denmark, Maroko, Swedia, dan Ukraina juga terbukti tidak berdasar.
Duta Besar Yunani untuk Italia, Michael Cambanis, di laman harian "La Repubblica" menyatakan bingkisan bom itu tiba pada Jumat, tapi tidak ada yang membukanya, karena liburan Natal.
Pada Kamis, dua bingkisan bom meledak di kedutaan Chile dan Swiss di Roma, melukai seorang Swiss petugas surat dan seorang diplomat Chile.
Jaksa pada Senin menyatakan penyelidikan "terorisme" mereka atas bom pada pekan lalu sekarang mencakup bingkisan di kedutaan Yunani. Ledakan pada pekan lalu didaku kelompok pengacau Italia menamakan diri Gabungan Tak Resmi Kekacauan (FAI).
Penyidik menyatakan yakin dakuan itu "tepercaya" dan didukung "pemeriksaan objektif". Pernyataan FAI itu ditandatangani "sel Lambros Fountas", rujukan untuk pegiat kiri-jauh Yunani, yang tewas dalam bakutembak dengan polisi pada Maret 2010. Juru bicara polisi Yunani, Thanassis Kokkalakis, kepada AFP sebelumnya menyatakan tidak ada tanda keterlibatan pengacau Yunani, tapi mengatakan bahwa rujukan ke mendiang pegaris keras Yunani itu menunjukkan "tingkat kesetiakawanan" di antar kelompok tersebut.
FAI menyatakan melakukan sekitar 30 serangan kelas rendah di Italia dalam beberapa tahun belakangan, dimulai dengan bom di bak sampah di luar rumah kepala Komisi Eropa Romano Prodi di Bologna pada 2003. Sasaran mereka terutama polisi dan petugas penjara dan bom pada pekan lalu diyakini merupakan serangan pertama FAI, yang melukai seseorang.
Penyelidik Italia menarik kesejajaran antara bom pada Kamis itu dengan tersangka komplotan kiri-jauh di pada Yunani bulan lalu, tempat bom dikirim ke kedutaan asing di Athena dan pemimpin pemerintahan Eropa. Lebih dari selusin bingkisan berisi peledak dikirim komplotan itu, membuat Yunani menangguhkan kiriman surat antarbangsa selama dua hari.
Sedikit-dikitnya, empat dari bingkisan itu terpicu atau meledak, meluka-ringani satu orang.
Bom berbentuk bingkisan ditemukan disembunyikan dalam kotak sepatu di satu gerbong kereta bawah tanah Roma setelah semua penumpang turun di perhentian terakhir kereta itu, kata pejabat setempat.
Benda mengandung bahan peledak dan tabung besi tersebut ditemukan seorang pekerja tata angkutan sekitar pukul 10.00 waktu setempat (16.00 WIB) di stasiun Rebibia di pinggiran ibu kota Italia itu. "Sepertinya, benda tersebut tidak akan meledak," kata Wali Kota Roma Gianni Alemanno kepada wartawan, bertentangan dengan keterangan juru bicara dewan kota Giampaolo Polizzaro, yang sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa benda tersebut siap meledak.