REPUBLIKA.CO.ID,SOLO--Solo FC yang tergabung dalam kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) pada pertandingan perdana mereka akan melawan tim tangguh Persema Malang di Stadion Manahan Solo, 8 Januari mendatang. "Tim Solo FC yang mayoritas pemainnya lokal asal Solo atau sekitar 60 persen itu bergabung dengan LPI," kata CEO Solo FC, Kesit Budi Handoyo, saat peluncuran Solo FC di Solo, Senin malam.
Solo FC, menurut dia, tentunya tetap optimistis untuk mengalahkan lawannya yang syarat pengalaman. Persema merupakan tim yang sudah jadi atau solid, sehingga mereka sulit dikalahkan. Namun, Solo FC yang ditangani oleh pelatih asing, Branco Babic, akan membentuk karakter tim untuk meramaikan LPI, dananya tidak mangandalkan APBD.
Menurut dia, Solo FC yang berlaga di LPI ini, juga telah mengontrak pemain asingnya dari Australia yakni Alexander Vrteski sebagai penjaga gawang dan David Micheky posisi gelandang.
Selain itu, pemain posisi penyerang asal Kroasia yakni Serge Ylivfinov yang sekarang sudah datang di Kota Solo untuk bergabung dengan Solo FC. "Pelatih lokal asal Solo yang bergabung dengan Solo FC, yakni Hong Widodo akan membantu pelatih kepala Branco Babic," katanya.
Ia menjelaskan, Solo FC yang mengikuti kompetisi LPI tersebut diharapkan, dapat mengubah persepakbolaan di Indonesia menjadi lebih baik. Banyaknya kompetisi persepakbolaan di Indonesia akan lebih maju. Sementara acara peluncuran Solo FC yang ditandai dengan pencabutan pusaka keris oleh Wali Kota Surakarta Joko Widodo dan penandatangan bola dan diserahkan kepada pelatih Solo FC Branco Bebic.
Menurut Ketua Umum Persis Solo, Rudy Hadiatmo, dengan hadirnya Solo FC di di kota ini akan memeriahkan persepakbolaan nasional di Tanah Air. "Semakin banyak kompetisi digelar di Solo akan menguntungan kota ini muncul pemain nasional, dan bahkan PSSI juga akan lebih maju dalam persepakbolaan," katanya.
Persis Solo masih mengandalkan APBD, sedangkan tim Solo FC tidak, menurut dia, jika ingin memajukan persepakbolaan secara profesional, tidak boleh memaki sebuah tim yang menggunakan uang rakyat atau melalui APBD.
Berdirinya kesebelasan Solo FC, menurut dia, merupakan sebuah usaha dan sudah banyak yang akan membeli saham untuk membantu Solo FC. Bahkan, kata dia, dengan adanya Solo FC ini, justru mendorong Persis Solo akan lebih baik dan memunculkan pemain pemain nasional. Selain itu, kata dia, adanya LPI juga diharapkan tidak ada lagi wasit yang dapat mengatur skor pertandingan sehingga persepakbolaan di Indonesia lebih baik.