REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Indonesia Police Watch (IPW) meminta Polri tidak mempersulit izin pertandingan Liga Primer Indonesia (LPI) yang dimulai 8 Januari ini di Solo. Dalam siaran persnya, Rabu, Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, mengatakan jika Polri mempersulit atau tidak memberi izin, dikhawatirkan akan memancing amarah suporter sepak bola yang bisa menimbulkan tindakan anarkis.
“Jika itu terjadi, Polri akan disalahkan dan dikecam masyarakat. IPW berharap Polri bersikap arif dan tidak terjebak dalam kkonflik PSSI dengan LPI,’’ ungkap Neta dalam pernyataannya.
Sebelumnya, Polri menegaskan akan melarang pertandingan LPI jika masih konflik dengan PSSI. Menurut Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bahrul Alam, Polri masih mempelajari perizinan sesuai pasal 51 Undang Undang No 3 Tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional.
"Jika masih konflik dengan PSSI, kami tidak akan buru-buru memberi izin kepada LPI. Sampai saat ini, aktivitas LPI dilarang," kata Anton kepada para wartawan saat jumpa pers di Mabes Polri, Selasa (4/1).
Ia menegaskan, bila ada kegiatan olahraga dan mendatangkan banyak orang, harus mendapatkan izin dari organisasi induknya. Dalam hal ini LPI harus mendapat izin dari PSSI selaku organisasi induk sepakbola di tanah air.