Sabtu 08 Jan 2011 08:37 WIB

Singgung Masyarakat Dayak, Sosiolog Tamrin Minta Maaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sosiolog, Tamrin Amal Tomagola, dikabarkan meminta maaf terhadap suku Dayak terkait pernyataannya dalam sidang kasus video mesum Ariel Peterpan. Dalam surat elektroniknya yang ditujukan ke pemuka suku Dayak, Tamrin mengaku menyesal.

Abdon Nababan, sekjen Aksi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) melalui milis adatlist@yahoogroups.com menyebarkan surat elektronik dari Tamrin yang berisi klarifikasi dan permintaan maafnya.

Dalam surat itu, Tamrin menjelaskan, dalam kesaksiannya di sidang Ariel, Kamis lalu, ia menekankan tiga nilai fundamental yaitu kemajemukan, toleransi dan penghormatan atas keunikan suatu budaya. Hakim Ketua lantas meminta contoh konkrit dari tiga hal ini.

Tamrin lalu mengacu pada temuan penelitian kualitatif yang ia lakukan saat menjadi konsultan di Depertemen Transmigrasi tahun 1982-1983. Penelitian kualitatif itu lakukan di Kalimantan Barat dan Papua Selatan.

Pada masing-masing lokasi saya melalukan wawancara mendalam dengan 10 ibu usia subur sebagai informan. Kepada majelis hakim, ia menegaskan bahwa atas dasar hanya 10 informan itu sama sekali tidak dapat digeneralisasi bahwa semua puak dan warga Dayak dapat berhubungan badan tanpa ikatan.

Namun ketika ia ditanya wartawan, Tamrin mengaku  tidak sempat menjelaskan secara detail seperti yang ia kemukakan di ruang sidang pengadilan. "Saya sangat menyesal tidak menyiapkan penjelasan tertulis untuk dibagikan pada wartawan. Akhirnya yang termuat di media adalah kutipan sepotong-sepotong yang ‘out of context’," katanya, Jumat siang.

"Sangat dapat dimengerti bila saudara-saudara saya warga Dayak sangat tersinggung dan marah oleh pemberitaan seperti. Saya sungguh-sungguh menyesal telah menimbulkan amarah, yang wajar dari seluruh warga masyarakat Dayak, dan untuk itu, sekali saya memohon maaf yang sebesarnya," katanya lagi.

"Saya belajar banyak dari kesalahan ini dan berjanji pada diri saya, khususnya kepada seluruh warga masyarakat Dayak, dan umumnya kepada semua warga masyarakat adat nusantara, untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan," sambung dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement