REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR--Pemain PSM Makassar mengaku pasrah dengan keputusan PSSI yang melarang memperkuat timnas Indonesia setelah tim yang dibelanya memutuskan hijrah ke Liga Primer Indonesia (LPI).
"Kami memang masuk daftar pemain seleksi U-23 untuk persiapan SEA Games dan Pra Olimpiade. Namun batal bergabung karena belum menerima panggilan dari PSSI. Kami sebagai pemain tentu hanya bisa pasrah dan berharap keadaan seperti ini berubah," kata M Rahmat di Makassar, Sabtu.
Manurut pemain asal Kabupaten Takalar itu, baik pemain PSM atau pemain yang membela tim lain memiliki impian sama membela timnas Indonesia. Namun jika pada akhirnya harus terganjal dengan aturan, hal itu sudah menjadi konsekuensi yang harus diterimanya.
Kenyataan pahit yang dialami inipun tidak membuat semangatnya untuk membela timnas Indonesia berkurang. Sebaliknya, kondisi itu justru membuat dirinya semakin termotivasi mengeluarkan penampilan terbaik untuk membawa PSM meraih prestasi maksimal.
"Jika memang kita sudah ditakdirkan membela timnas, tentu tidak akan ada yang bisa menggagalkannya. Kami tetap optimistis keadaan ini suatu saat akan berubah," jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Fandy Edi yang mengatakan bahwa dirinya memang sangat berharap berkostum timnas. Namun jika akhirnya tidak terwujud, hal itu dinilai sebagai sebuah cobaan yang harus dilewatinya. Apalagi Fandy Edi sudah menyatakan setuju dengan penawaran manajemen PSM untuk berlaga di LPI.
"Percuma nama kita ada dalam daftar jika ternyata tidak dipanggil untuk mengikuti seleksi. Saya kira hal itu hanya sebagai simbol saja," ujarnya. Sebelumnya, tiga pemain muda PSM diantaranya M Rahmat, Fandy Edi dan Djayusman Triasdy memang masuk daftar pemain yang masuk daftar seleksi timnas U-23 sebagai persiapan menghadapi Sea Games dan Pra Olimpiade.
Ketiga pemain muda PSM ini bahkan seharusnya sudah berada di Jakarta untuk mengikuti seleksi timnas gelombang pertama yang telah digelar Jumat (7/1) lalu. Namun ketiganya batal ikut akibat tidak mendapat restu dari PSSI termasuk pelatih timnas Indonesia, Alfred Ried
Ikuti Whatsapp Channel Republika