REPUBLIKA.CO.ID,SOLO--Usai Irfan Bachdim mencetak gol keduanya pada pertandingan melawan Solo FC tadi, Sabtu (8/1), Timo Scheunemann, langsung beranjak dari tempat duduknya. Pelatih Persema Malang tersebut langsung memberikan selamat kepada pemain kesayangannya tersebut dengan sebuah tepukan ringan ke kepala pemain berusia 22 tahun tersebut.
Usai pertandingan yang berakhir 5-1 untuk Persema tersebut, wajah sumringah sangat tampak di wajah Timo. Senyumnya tambah lebar saat para wartawan bertanya soal Irfan kepadanya.
"Tentu saja saya senang dengan penampilannya (Irfan). Sebelum pertandingan, saya menyuruhnya untuk membuat sejarah dengan mencetak gol pada partai perdana Liga Primer Indonesia, dan ternyata ia sanggup melakukannya," kata Timo.
Menurut Timo, penampilan Irfan tersebut menjadi bukti bahwa Alfred Riedl masih pantas memanggil pemain campuran Indonesia-Belanda tersebut. Ia sangat tidak setuju dengan pernyataan Riedl baru-baru ini yang menyebutkan Irfan tidak bisa membela timnas jika berlaga di LPI.
"Saya tidak sepakat dengannya. Saat Piala Dunia lalu terdapat tiga pemain Australia yang tidak berlaga di kompetisi resmi FIFA namun bisa dimasukkan ke dalam skuat Australia. Oleh karena itu bukan merupakan sebuah hambatan jika Irfan memutuskan bermain di LPI," kata Timo.
Pendapat Timo tersebut dibenarkan oleh kapten Persema, Bima Sakti. Menurut gelandang berusia 34 tahun itu, Riedl tidak bisa membuat kebijakan untuk tidak memanggil pemain-pemain yang berlaga di kompetisi yang di luar jalur FIFA. Ia sendiri tidak bermain di klub manapun saat memperkuat timnas pada SEA Games 1997.
"Saat itu saya baru saja dilepas klub Swedia, Helsingborg, sehingga tidak memiliki klub. Namun saya akhirnya tetap bisa memperkuat timnas. Kasus Irfan, ia tentu lebih baik karena saat ini memiliki klub," ujarnya. fernan rahadi