REPUBLIKA.CO.ID, Ketidakstabilan ekonomi yang mengguncang dunia belakangan ini ternyata ada penyebabnya. Bagi Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy, biag keladi dari hal itu tidak lain adalah dijadikannya dolar Amerika Serikat sebagai mata utang utama di dunia.
Demikian disampaikan Sarkozy, saat berkunjung ke AS dan berdialog dengan mitranya Presiden Barack Obama. Pertemuan tersebut membahas beberapa isu termasuk reduksi pengaruh dolar AS.
Dalam pertemuan yang berlangsung Senin (10/1) kemarin di Gedung Putih itu, kedua pihak memfokuskan perundingan pada isu reformasi ekonomi dunia dan pencegahan resesi global, khususnya pada dolar AS.
Sarkozy menilai model transaksi saat ini yang menggunakan dolar AS sebagai mata uang utama, sebagai faktor ketidakstabilan pasar dan menekankan bahwa hal tersebut membuat sebagian wilayah sangat bergantung pada kebijakan moneter Amerika. Namun demikian, Sarkozy tetap berupaya meyakinkan Obama bahwa Perancis masih menganggap dolar sebagai mata uang utama dalam transaksi global.
Obama merespon kekhawatiran Sarkozy mengenai masalah reformasi moneter serius seraya menegaskan bahwa kedua pihak akan merundingkan tipe reformasi yang tepat sebelum pelaksanaan KTT G8 dan G20 mendatang. Obama dan Sarkozy berkomitmen untuk bekerjasama dan berkoordinasi dalam apa yang mereka sebut sebagai ide-ide baru "reorganisasi perekonomian dunia".
Setelah pertemuan yang berlangsung selama dua jam itu, Obama dan Sarkozy menggelar jumpa pers bersama. Obama menekankan bahwa dirinya dan Sarkozy akan segera menjadwalkan pembicaraan terkait Afghanistan, Iran, Pantai Gading, Sudan, Timur Tengah dan Lebanon.