Jumat 14 Jan 2011 09:13 WIB

Banjir Queensland, 15 Korban Tewas

REPUBLIKA.CO.ID,MERBOURNE--Jumlah korban banjir Queensland, Australia, mencapai 15 orang setelah satu mayat lagi ditemukan di daerah Lockyer Valley, bagian barat Brisbane. "Kepolisian telah menemukan mayat seorang lelaki di Myall Creek," kata Menteri Layanan Darurat Queensland Neil Roberts dalam jumpa pers.

Roberts mengatakan jumlah orang hilang mencapai 61, yang dikhawatirkan akan bertambah 12 orang lain lagi. Pada Kamis pagi, Perdana Menteri Queensland Anna Bligh mengonfirmasi kematian pertama di Brisbane.

Ia menjelaskan korban laki-laki berusia 24 tahun sedang memeriksa rumah ayahnya di pedalaman Durack kemudian ia terhisap ke dalam arus badai. "...ia tidak seharusnya berada di air itu, dan sayangnya hal itu merenggut jiwanya," katanya kepada wartawan.

"Mohon jaga diri Anda, saat ini masih berbahaya," saran Bligh. "Kami sudah menghitung satu kematian. Semoga kami tidak menemui dampak dari banjir Brisbane," katanya.

Bligh mengingatkan warganya untuk mematuhi papan larangan karena situasi saat ini masih sangat berbahaya di dalam dan sekitar jalan dan pedalaman Brisbane dan Ipswich. "Di bawah permukaan air banjir merupakan arus yang bergerak sangat deras disertai benda tajam. Berjalan ke air meski hanya setinggi mata kaki juga beresiko terkena luka serius," katanya.

"Saya memahami bagaimana perasaan semua orang yang ingin kembali ke rumahnya, berjalan-jalan dan melihat apa yang terjadi pada lingkungan sekitarnya, tetapi air itu masih mengalir deras, berputar dan berbahaya," kata perdana menteri. Jumlah resmi korban diperkirakan akan meningkat pada Kamis saat regu pencari mencapai kota kecil di dalam Lockyer Valley.

Mayat laki-laki lain ditemukan di ladang pertanian dekat dengan Grantham pada Kamis. "Sayangnya saya harus mengingatkan kepada warga Queensland bahwa kita harus bersiap-siap terhadap kabar buruk lain," kata koordinator bencana alam Queensland Ian Stewart pada Kamis pagi.

"Sebab kami sekarang mendapat anggota regu bencana alam dan polisi ke dalam beberapa wilayah terpencil Lockyer Valley yang tidak bisa dicapai hingga saat ini," tambahnya.

"Saya yakin kita, bersamaan dengan proses pencarian mendalam di daerah dan peternakan yang sangat terpencil, bangunan yang telah rubuh dan tergenangi air, akan menemukan lebih banyak kabar buruk berkaitan dengan korban jiwa dalam kejadian paling tragis ini," katanya. Sebelumnya ia mencemaskan nasib 12 orang, kebanyakan dari dua keluarga, di wilayah Murphys Creek.

sumber : ant/AAP-OANA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement