Jumat 14 Jan 2011 19:13 WIB
Pro-Kontra

'Pesawat Kita Sewanya Tinggi'

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Johar Arif
Mandala Airlines
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Mandala Airlines

REPUBLIKA.CO.ID, Mandala Airlines tiba-tiba berhenti beroperasi untuk sementara karena krisis keuangan. Masyarakat calon penumpang pun dibuat bingung. Tak ada yang menyangka. Apalagi, armada Mandala terbilang baru, dengan menggunakan pesawat Airbus A320. Ada apa sebenarnya dengan Mandala? Berikut wawancara Republika dengan Presdir Mandala Airlines, Diono Nurjadin:

Mengapa Mandala harus berhenti beroperasi?

Jika tidak berhenti operasi sementara, kerugian akan lebih besar lagi. Pengajuan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) adalah suatu komitmen pemegang saham sekarang untuk selamatkan Mandala.

Apa yang menyebabkan Mandala harus memberhentikan sementara kegiatan operasionalnya?

Kami telah mengajukan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga, Jakarta Pusat. Ini langkah terbaik untuk menjaga future (masa depan) Mandala. Kita akan menghentikan sementara operasi kami agar bisa fokus restrukturisasi perusahaan, sehingga Mandala bisa memperbaiki situasi perusahaan.

Seberapa banyak beban utang yang dimiliki Mandala hingga harus mengajukan PKPU ke Pengadilan Niaga?

Kalau ditanya mengenai total utang Mandala, kami tidak bisa menyampaikan sekarang, karena ini masih dalam proses filling ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Kami memang memiliki tunggakan kepada lessor yang harus diselesaikan. Pesawat kita sewanya tinggi.

Lantas langkah apa yang akan diambil Mandala untuk menyelesaikan masalah yang saat saat ini membelit?

Setelah mengajukan PKPU ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat didapatkan, dalam 45 hari ke depan Mandala bisa melakukan rencana restrukturisasi tahap pertama. Pengajuan PKPU ini langkah terbaik untuk semua pihak.

Sejauh ini sudah ada beberapa investor yang mau masuk ke Mandala. Kami sedang bernegosiasi dengan mereka. Secepatnya kalau sudah dipastikan minat, kami akan umumkan.

Pemegang saham saat ini, Cardig International (51 persen) dan Indigo Partners (49 persen), kemungkinan sahamnya akan terdilusi jika investor baru masuk. Kalau terjadi dilusi itu juga sudah dipertimbangkan dan akan diterima pemegang saham sekarang di Mandala.

Investor baru seperti apa yang Mandala harapkan?

Mengingat adanya peraturan sebuah maskapai untuk memiliki lima pesawat dan mengoperasikan 10 pesawat di tahun depan, makan ini menjadi persyaratan investor baru. Jadi kami harapkan mendapatkan investor yang bisa mendukung aturan yang akan berlaku di awal 2012 itu. Dan, kami pasti akan memenuhi syarat itu.

Berarti pemberhentian operasi Mandala hanya bersifat sementara saja?

Ya, Mandala hanya berhenti operasi sementara waktu. Kami harapkan bisa kembali operasi dalam waktu dekat. Jadi kami tidak akan memberhentikan karyawan. Kita akan kembali beroperasi. Sekitar 900 karyawan kami juga akan tetap digaji. Masih ada prospek di depan.

Bagaimana dengan nasib pilot-pilot Mandala?

Untuk nasib para pilot Mandala, kami menempatkan mereka di Tiger Airways (anak Singapore Airlines). Kita kerjasama dengan beberapa airlines seperti Tiger untuk menempatkan para pilot sementara waktu. Sehingga mereka bisa tetap terbang dan menjaga kualifikasinya. Dari 100 pilot yang ada, hampir 50 orang ada di Tiger.

Dikarenakan operasional Mandala diberhentikan, bagaimana nasib calon penumpang yang sudah membeli tiket?

Mengenai refund untuk calon penumpang, tentu kami akan menyesuaikan dengan peraturan yang ada di perusahaan. Refund akan kami lakukan sebaik mungkin dan fair (adil) kepada calon penumpang.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement