REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Ketua Umum Persema Malang, Peni Suparto, menilai sikap PSSI kekanak-kanakan karena menjatuhkan sanksi kepada klub yang memilih pindah dari Liga Super Indonesia (ISL) untuk bergabung dengan Liga Primer Indonesia (LPI). Sementara Robby Gaspar, gelandang Persema Malang asal Australia, menilai tindakan tersebut melanggar HAM.
Sekretaris Jenderal Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, Nugroho Besoes, mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada tiga klub ISL yang telah memilih mundur dari kompetisi binaan PSSI tersebut. Ketiga klub tersebut adalah Persema Malang, PSM Makassar, dan Persibo Bojonegoro.
''Saya sama sekali tidak takut terhadap ancaman PSSI yang akan menjatuhkan sanksi pada Persema,'' kata Peni. ''Bahkan, saya tidak akan tinggal diam.''
Tidak hanya Peni selaku ketua umum yang tidak takut dengan ancaman sanksi PSSI. Pemain Persema Malang juga tidak gentar dengan ancaman sanksi yang menghantui mereka. ''Kami tidak peduli dengan apa yang dilakukan PSSI,'' katanya. ''Saya pemain profesional dan berhak menentukan klub untuk berlabuh.''
Bahkan, Gaspar menilai ancaman PSSI itu sudah melanggar hak asasi seorang pemain untuk memilih mau bermain bersama klub mana. ''FFA (federasi sepakbola Australia) saja tidak melarang saya merumput di Indonesia dan di mana pun. Jika PSSI melarang dan pemain lainnya mencari nafkah di Indonesia, PSSI sama saja melanggar HAM,'' tukasnya.