REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-–Menurut anggota komisi X, Rohmani, ia mendapatkan buku seri ‘’Mengenal Lebih Dekat dengan SBY’’, saat ia melakukan kunjungan ke Tegal. ‘’Buku ini telah masuk ke SMP Islam Terpadu Lukman Al Hakim, dan pihak sekolah mengaku mendapatkan buku dari bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah kabupaten Tegal,’’ ungkap Rohmani yang berasal dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera ketika dihubungi Republika, Senin (25/1).
Menurut Rohmani, ia telah menyampaikan keberatannya kepada Mohammad Nuh, Menteri Pendidikan Nasional saat rapat kerja satu minggu yang lalu. ‘’Kenapa hanya dibuat SBY saja, kenapa tidak sekalian Soekarno, Soeharto, Habibie, Megawati, dan Gus Dur,’’ tegasnya.
Ia telah membaca buku tersebut dan baginya buku ini memang bagus dan mendidik. Akan tetapi, terasa kurang cocok dibaca oleh siswa SMP. ‘’Ada buku berjudul Diplomasi Damai SBY yang isinya berbagai cara-cara SBY berdiplomasi, meski bagus tapi tidak cocok bagi proses belajar,’’ ungkapnya. Ada alasan tertentu kenapa buku ini terasa kurang cocok bagi siswa, karena bahasa dan isinya terasa amat berat. ‘’Cocoknya dibaca mahasiswa,’’ ungkapnya.
Ia menjelaskan, Dana Alokasi Khusus digunakan untuk fasilitas penunjang pembelajaran non fisik dan buku memang bagian termasuk non fisik. Akan tetapi ia menilai buku itu lebih berisi profil presiden dan bukan buku ilmu pengetahuan yang mampu meningkatkan kapasitas siswa. ‘’Harusnya kabupaten menggunakan dana itu untuk kegiatan yang lebih bermanfaat,’’ pungkasnya
Sementara itu, Dewan Pendidikan Kabupaten Tegal mengakui buku-buku seri ‘Lebih Dekat dengan SBY’ telah beredar di sejumlah sekolah di wilayahnya. Buku-buku ini terselip di antara buku-buku bantuan pemerintah melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).