Ahad 06 Feb 2011 13:27 WIB

Kapolres Pandeglang: Jamaah Ahmadiyah Diserang Karena Menantang

Demonstrasi menuntut pembubaran Ahmadiyah
Foto: .
Demonstrasi menuntut pembubaran Ahmadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG - Kepala Polres Pandeglang AKBP Alex Fauzy Rasyad menjelaskan, penyerangan warga Cikeusik terhadap Jamaah Ahmadiyah dipicu sikap jemaah yang mengeluarkan pernyataan bernada menantang kepada warga setempat. "Sebenarnya situasinya sudah kondusif, dan masyarakat juga sudah tenang-tenang saja, tapi karena ada pernyataan bernada menantang dari Jamaah Ahmadiyah akhirnya warga terpancing," kata Kapolres ketika dikonfirmasi, Minggu (6/2).

Alex yang saat ini sedang berada di lokasi untuk memimpin pengamanan itu, juga menjelaskan awalnya masyarakat setempat berkeinginan mengusir Jamaah Ahmadiyah dibawah kepemimpinan Parman. Warga, kata dia, sebelumnya telah meminta Parman membubarkan jemaah dan tidak menyebarkan ajaran Mirza Ghulam Ahmad tersebut.

"Ketika diminta membubarkan Ahmadiyah, Parman malah mengatakan, 'lebih baik mati dari pada membubarkan diri'," kata Kapolres.

Namun beberapa hari lalu, ketika suasana mulai memanas, Parman bersama instrinya dan Atep yang menjadi Sekretaris Jamaah Ahmadiyah Cikeusik meminta perlindugan ke Polsek Cikeusik. "Setelah Parman diamankan situasi kembali tenang, tapi tadi pagi datang Jamaah Ahmadiyah dari Jakarta sekitar 20 orang, dan mengeluarkan pernyataan siap mempertahankan Ahmadiyah sampai titik darah penghabisan," katanya.

Mendengar pernyataan itu, masyarakat yang sudah tenang pun terbakar emosinya dan akhirnya berupaya mengusir paksa Jamaah Ahmadiyah itu, sehingga terjadinya insiden tersebut. Kapolres juga menjelaskan, akibat insiden tersebut satu unit kendaraan roda empat dibakar massa, satu unit mobil APV dimasukan ke dalam jurang dan satu unit rumah dirusak.

Selain itu, kata Kapolres, empat orang mengalami luka berat dan satu diantaranya dalam keadaan tidak dasarkan diri (koma). Semua korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Mengenai adanya korban jiwa dan insiden itu, Kapolres mengaku belum mendapat laporan secara resmi.

"Kalau korban meninggal dunia kita belum tahu, tapi kalau yang mengalami luka berat memang ada empat orang, dan satu diantaranya kondisinya memang koma. Korban dibawa ke rumah sakit oleh anggota," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement