REPUBLIKA.CO.ID, Ternate - Manajemen Persiter Ternate tidak akan ikut bergabung dengan Liga Primier Indonesia (LPI), meskipun sebagian pendukung Persiter menginginkan klub itu beralih ikut LPI. "Sampai saat ini, manajemen memutuskan bahwa Persiter tetap ikut kompetisi di bawah naungan PSSI," kata Sekretaris Umum Persiter Ternate, Hasbi Yusuf di Ternate, Jumat (11/2).
Sebagian pendukung Persiter mendesak manajemen Persiter untuk mengikutkan Persiter di LPI karena Persiter tidak mungkin selamanya mengharapkan dukungan dana dari APBD Kota Ternate. Hasbi mengatakan, Persiter memang menghadapi masalah pendanaan, bahkan akibat masalah pendanaan itu, Persiter memutuskan batal ikut Liga Super Indonesia (LSI) sejak tahun 2008.
Namun, manajemen Persiter telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi masalah pendanaan itu, diantaranya dengan membentuk badan pengelola Persiter, yang salah satu tugasnya adalah mencari dukungan dana untuk Persiter. "Manajemen Persiter akan mengupayakan untuk kembali aktif mengikuti kompetisi nasional, meskipun harus memulai dari divisi III tahun ini, dengan mengutamakan pemain lokal," kata Hasbi.
Persiter Ternate tahun 2007 lolos LSI, namun tahun 2008 tidak bisa lagi mengikuti lagi LSI karena tidak memiliki dana untuk operasional dan mengontrak pemain. PSSI kemudian mendegradasi Persiter Ternate hingga ke divisi III, karena selama tiga tahun tak aktif.
Ia menambahkan, Persiter Ternate dulu tidak mengalami kesulitan dana karena Pemkot Ternate selalu mengalokasikan dana untuk klub itu melalui APBD, sedikitnya Rp15 miliar per tahun. Akan tetapi, kata Hasbi, bantuan itu terhenti setelah adanya larangan dari pemerintah untuk membantu klub sepak bola dari dana APBD.