Rabu 16 Feb 2011 09:32 WIB

PSSI Hukum Wasit LPI, Tidak Boleh Pimpin Pertandingan Seumur Hidup

PSSI-LPI
Foto: screenshoot/KPO
PSSI-LPI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menetapkan hukuman terhadap 17 wasit yang bertugas di Liga Primer Indonesia (LPI), karena kegiatan sepak bola yang tidak tercantum dalam agenda resmi PSSI.

Hukuman yang dijatuhkan Komdis PSSI terhadap jajaran wasit yang sudah melanggar etika dengan bertugas pada kegiatan sepak bola yang tidak diakui oleh PSSI ini adalah, mencabut sertifikat atau lisensi sebagai wasit nasional C-1, serta C-2 dan C-3.

Perihal hukuman PSSI itu disiarkan dalam situs resmi PSSI, Rabu. Mereka juga diputuskan tidak boleh melakukan aktifitas dalam kompetisi sepak bola di bawah naungan PSSI selama seumur hidup.

Mereka adalah jajaran perangkat pertandingan, seperti wasit, dua asisten wasit serta wasit cadangan dan pengawas pertandingan yang bertugas di LPI seluruhnya berasal dari koprs perwasitan PSSI.

Walau demikian, PSSI mengklaim, sebagian dari mereka ada yang sudah memasuki usia pensiun, sebagian lagi adalah wasit-wasit yang berulangkali tidak lulus dari kursus-kursus perwasitan yang diikutinya, atau wasit yang pernah menjalani sanksi dari PSSI.

Bambang Irianto, Direktur Perwasitan PSSI, memberikan pujian dan apresiasinya terhadap perangkat pertandingan yang tidak tergiur oleh iming-iming LPI, dengan tetap bersikap loyal pada PSSI.

Ia menyebut dua nama wasit ISL dari Malang, Djunaedi Effendi dan Sigit, serta tiga wasit Divisi Utama, Suwandi, Iwan Sukoco dan Joni. "Mereka memutuskan pindah ke Pengcab Kabupaten Malang, karena tak ingin terlibat dalam kegiatan Persema Malang yang sudah dicoret dari keanggotaan PSSI," katanya.

Berikut daftar nama perangkat pertandingan yang sudah dicabut sertifikatnya dan tidak diperkenankan beraktivitas dalam kompetisi PSSI seumur hidup:

-Perangkat Pertandingan (PP) : Mujito (Surabaya), Ali (Magelang), Setyo Waluyo (Jakaarta), Ahmadi (Semarang), Karyanto Suyono (Jakarta), Ahmadi (Semarang), Abdul Syukur (Surabaya), Madenuh (Semarang), Tukimin, Ahamdi (Semarang), Ali Mustafa (Bali)

-Wasit : Fiator Ambarita (Bandung), Mukhlis Ali Fathoni (Kendal), Taufiq (Bali), Winarno Bachtiar (Mojokerto), Suryadi (DKI), R.A Mas Agus (Surabaya), A. Sukamdi (Nganjuk), Rudiyansah (Tangerang), Muklisin (Semarang), Agus Winardi (Malang), Khalid (Aceh), Sunaryo Joko (Jember), Akhyar (Pasuruan)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement