REPUBLIKA.CO.ID,BEIRUT--Pengadilan militer Lebanon menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang yang dituduh menjadi mata-mata Mossad Israel dan memberikan informasi kepada badan intelijen itu tentang kelompok Hizbullah, kata seorang pejabat pengadilan, Jumat. "Satu pengadilan militer menghukum mati Amin Ibrahim al Baba karena melakukan hubungan dengan badan intelijen Israel dan memberikan informasi yang membantu serangan-serangan Israel terhadap Lebanon," kata pejabat itu kepada AFP.
Tuduhan itu mengatakan Baba, 44 tahun membuka satu kafe internet di Lebanon selatan dari tempat itu ia mengirim informasi kepada Israel, termasuk informasi yang membantu pembunuhan dua bersaudara Mahmud dan Nidal Mazjoub dari gerakan Jihad Islam Sunni. Baba ditangkap April 2006 di kota pantai selatan Sidon.
Laporan-laporan sebelumnya mengatakan ia aktif dalam serangan-serangan tahun 1980-an dan 90-an terhadap pasukan Israel, yang menduduki Lebanon selatan dari tahun 1978 sampai 2000.sebelum direkrut bekerja untuk Mossad. Selama beberapa tahun sebelum ditangkap, Baba telah memantau para anggota Jihad Islam dan Hizbullah dan memberikan kepada Israel informasi mengenai peralatan dan senjata gerakan Syiah yang didukung Iran itu, kata surat tuduhan itu.
Vonis Jumat itu menambah jumlah orang yang dijatuhi hukuman mati atas tuduhan menjadi mata-mata sejak tahun 2009, termasuk seorang yang terbukti membantu Israel dalam perang dengan Hizbullah tahun 2006. Lebanon dan Israel secara teknis tetap dalam keadaan perang. Mata-mata yag terbukti bersalah menghadapi hukuman penjara seumur hodup dengan keras paksa atau hukuman amti jita terbukti membantu pembunuhan terhadap warga Lebanon.