Ahad 20 Feb 2011 22:38 WIB

PPP Bakal Konsultasikan Latar Belakang Kasus Hukum Muchdi

Rep: agung budiono/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PPP membuka kesempatan kepada siapapun untuk bergabung dalam partainya. Hal itu terkait, merapatnya  Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Muchdi Purwoprandjono ke dalam partai berlambang kabah itu.

Ketua DPP PPP Akhmad Muqowam mengatakan, berpartai merupakan hak setiap warga negara, namun menurut dia, pihaknya akan mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan beberapa pihak di internal terkai latar belakang Muchdi "Kita pertimbangkan dulu, tapi kami nunggu apa benar-benar ada berkas pendaftaran bergabung dari dia," tegasnya kepada Republika, Ahad (20/2).

Seperti diberitakan sebelumnya, Muchdi diketahui telah beberapa kali bertemu dengan petinggi PPP. Bahkan, mantan petinggi Badan Intelijen Negara (BIN) yang namanya disangkutkan ke dalam kasus pembunuhan aktivis HAMMunir, itu juga sudah menyatakan kesiapannya untuk bertarung di Muktamar PPP yang akan dilakukan Juni atau Juli 2011 mendatang.

Akhmad mengakui, dirinya belum mengetahui motif sesungguhnya kepindahan Muchdi ke PPP. "Namun, yang jadi pertanyaan kenapa dia masuk lewat DPC Solo, mengapa tidak langsung ke DPP," bebernya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy akhir pekan lalu menyampaikan, jika Muchdi belum lah secara resmi melamar PPP. Menurut dia, selama ini niatan Muchdi sifatnya masih dialog informal. "Tapi pada prinsipnya kami siap menerima siapapun yang bersedia menjalankan AD/ART partai," tuturnya. Romy mengungkapkan, jika Muchdi telah melakukan pertemuan dengan pengurus DPC PPP Solo, Jawa Tengah.

Saat ditanyakan, jika niat bergabungnya Muchdi untuk ikut dalam bursa calon ketua umum PPP, Romy menjawab, hal itu akan sulit. Lantaran, ungkap dia, sesuai AD/ART PPP, calon ketua umum harus tercatat seagai pengurus PPP selama satu periode, yakni setengah masa jabatan. "Ya setidaknya, 2,5 tahun dulu bergabung dan Pak Muchdi saat ini masih menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra, jelas akan sulit," pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement