Senin 21 Feb 2011 21:56 WIB

Telkom Maluku Antisipasi Penipuan Berkedok Undian

Penipuan lewat telepon seluler (ilustrasi)
Penipuan lewat telepon seluler (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,AMBON - PT Telkom Indonesia cabang Maluku melakukan antisipasi penipuan undian yang dilakukan orang tidak bertanggung jawab lewat sejumlah program.

"Antisipasi ini bertujuan mencegah terjadinya penipuan yang akhir-akhir ini marak terjadi di masyarakat melalui layanan pesan singkat (SMS) maupun ke telepon rumah dan telepon genggam (HP)," kata Kepala kantor Telkom Maluku, Philip Rehatta, di Ambon, Senin (21/2).

Menurut Rehatta, pihaknya akan melakukan program sosialisasi perlindungan konsumen untuk mengantisipasi penipuan yang marak terjadi di masyarakat. "Sosialisasi ini diperlukan agar masyarakat mengetahui setiap program yang dikeluarkan untuk PT Telkom," ujar Rahatta.

Ia mengatakan pihaknya melakukan program pengumpulan poin dari telepon rumah untuk jangka waktu pengundian tiga bulan. "Program ini dimanfaatkan mereka yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan melalui pesan singkat maupun ke telepon rumah," katanya.

Diakuinya, masyarakat sering tertipu dengan oknum yang mengaku pihak Telkom. Penipu tersebut memberitahukan kepada pelanggan Telkom bahwa mereka memenangkan undian dan wajib mentransfer sejumlah uang ke rekening pelaku.

"Kami tidak pernah melakukan pemberitahuan pemenang melalui telepon rumah, sms atau HP. Karena itu, masyarakat diharapkan waspada," kata Rehatta.

Rehatta menambahkan pihaknya selalu memberitahukan hasil pengundian melalui stasiun televisi atau mengirimkan surat pernyataan pemenang kepada yang bersangkutan. "Masyarakat jangan mudah tertipu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Kami hanya menyampaikan hasil pengundian melalui stasiun televisi serta mengirimkan surat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement