REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Ricky Rachmadi, meminta para pejabat Pemerintah, terutama Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, agar bisa menahan diri terkait soal Kongres PSSI.
"Kita jangan terprovokasi untuk memusuhi seseorang atau sekelompok orang, khususnya kini di tubuh PSSI, lalu ada proses pengerahan massa aksi yang terkesan mendapat angin dari ucapan-ucapan bernada menyulut revolusi seperti yel-yel "Revolusi PSSI"," kata Ricky kepada ANTARA di Jakarta, Kamis (24/2).
Ricky mengatakan hal tersebut menyusul gelombang aksi massa di beberapa tempat yang menuntut Nurdin Halid mundur dari pencalonan ketua umum PSSI 2011-2015. Aksi massa besar-besaran terkosentrasi di Kompleks Kantor Perserikatan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di Senayan, Jakarta, Rabu (23/2). Dalam menggelar aksinya, demonstran menyegel kantor PSSI dan menyerukan ajakan revolusi PSSI.
Menghadapi kenyataan ini, Ricky berharap para pejabat Pemerintah tidak perlu kelihatan terlalu memihak ke siapapun. Tidak terkecuali kepada calon-calon Ketum tertentu menyongsong Kongres PSSI di Bali pada 26 Maret mendatang.
"Kita sudah mulai melek demokrasi. Jangan hanya slogan menyatakan dirinya demokrat, tetapi dalam menghadapi lawan ternyata menggunakan senjata kekuasaan," tandasnya.
Ricky menambahkan dirinya sama sekali tidak mau berada pada posisi memihak Nurdin Halid yang notabene kader Partai Golkar. Sementara, Andi Malarangeng sendiri merupakan politis Partai Demokrat.
"Tak ada hubungan dengan itu. Golkar akan mendukung siapa pun kader bangsa terbaik untuk mengemban misi kekaryaan di mana saja. Jika memang yang bersangkutan bisa diterima, layak bekerja serta pantas, maka kami dukung. Kalau tidak layak dan tak pantas, jangan didukung," tegasnya.