REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Masakan bali dipilih menjadi menu utama saat Wakil Presiden Boediono memperingati ulang tahun ke-68 di kantor Wakil Presiden Jakarta, jalan Merdeka Selatan, Jumat (25/2). Masakan bali yang dikemas di dalam besek bambu berwarna kuning tersebut, tersedia sati lilit dua tusuk, sambal matah, bakwan jagung, telor pindang, ayan suwir, nasi putih serta buah-buahan.
Peringatan yang berlangsung sederhana tersebut tidak ditandai dengan pemotongan nasi kuning atau meniup lilin kue tart seperti layaknya orang memperingati hari ulang tahunnya. Hari jadi pria kelahiran Blitar, Jawa Timur itu hanya ditandai dengan makanan siap makan bersama tanpa ada tumpeng atau kue tart layaknya pesta ulang tahun.
Wapres Boediono yang lahir di Blitar, Jawa Timur, tanggal 25 Februari 1943, tampak menikmati masakan bali tersebut. Acara ulang tahun sempat diwarnai oleh canda Wapres Boediono yang saat duduk di kursi mengatakan "Yak, Sidang Kabinet dimulai" yang langsung disambut tertawa para.
Pihak panitia dalam menyelenggarakan acara tersebut tidak dilakukan secara prasmanan tapi dalam bentuk meja bundar, layaknya Wapres akan memimpin rapat. Setelah dibacakan doa oleh seorang staf Setwapres, Wapres Boediono pun berkesempatan memberikan sambutan. "Saya sampaikan terimakasih atas perhatiannya, kita semua selalu dekat secara fisik maupun emosional," katanya.
Wapres juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada para wartawan yang sehari-hari meliput di Istana Wapres. "Saya juga menyampaikan terimakasih kepada adil-adikku rekan-rekan wartawan yang tekun mendampingi kegiatan saya,".
Boediono pun mengharapkan, di sisa usianya masih bisa mengabdikan dirinya untuk keluarga, bangsa, negara, kemanusiaan, kehidupan dan ketuhanan. "Usia itu, bagaimana kita mengisinya, jika seumuran saya ini ya apalagi selain untuk keluarga, bangsa, kehidupan, dan ketuhanan, berbeda dengan adik-adikku yang masih panjang usiannya," katanya.