REPUBLIKA.CO.ID,TERNATE - Massa dari Aliansi Penyelamat Sepak Bola Indonesia, Maluku Utara (Malut), merusak pagar Sekretariat Pengda PSSI Malut di kawasan Stadion Gelora Kieraha, Ternate, Senin (28/2).
Massa tersebut sempat menurunkan papan nama Pengda PSSI Malut serta membakar keranda mayat sebagai simbol atas matinya prestasi sepak bola di Indonesia di bawah kepemimpinan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid.
Mereka ingin bertemu dengan pengurus Pengda PSSI Malut untuk menyampaikan tuntutan kepada Pengda PSSI Malut agar mencabut dukungan kepada Nurdin Halid di Kongres PSSI pada Maret mendatang. Pengda PSSI sebelumnya telah menyatakan dukungannya kepada Nurdin Halid untuk kembali memimpin PSSI periode 2011-2015. Karena, Nurdin Halid dinilai memiliki kepedulian cukup tinggi terhadap pengembangan sepak bola di Indonesia.
Koordinator massa, Masdar Mansur, mengatakan Pengda PSSI Malut harus membatalkan dukungan kepada Nurdin Halid pada Kongres PSSI. Karena selama dua periode PSSI dipimpin Nurdin Halid, prestasi sepak bola nasional tidak menunjukkan kemajuan. Bahkan, selama PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid itu banyak terjadi pelanggaran seperti penyalahgunaan keuangan, pengaturan skor hasil pertandingan, banyaknya makelar dan kasus suap.
"Nurdin Halid juga sering melakukan intervensi terhadap keputusan Komisi Disiplin sebagai alat lobi untuk kepentingan pribadi dan menjaga posisinya sebagai Ketua Umum PSSI," katanya.
Oleh karena itu, Nurdin Halid diminta untuk tidak lagi mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI. Karena kalau dia kembali memimpin PSSI, maka prestasi sepak bola nasional akan semakin terpuruk.
Sekretaris Pengda PSSI Malut, Maurice Tuguis, menyatakan kendati ada desakan dari berbagai kalangan agar Nurdin Halid tidak lagi mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI, Pengda PSSI Malut telah memberi dukungan kepada Nurdin Halid.