REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kongres Luar Biasa dengan agenda pemilihan ketua dan wakil ketua umum serta anggota Eksekutif Komite (EXCO) PSSI yang digagas oleh Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) direncanakan di Solo, Jawa Tengah.
Sekretaris KPPN Tuty Dau saat dikonfirmasi dari Jakarta, Rabu, mengatakan meski belum ada surat resmi dari FIFA tentang pelaksanaan kongres pihaknya akan tetap berjalan sesuai dengan aturan yang ada.
"Terima atau tidak menerima surat dari FIFA, kongreslub tetap jalan. Pelaksanaannya telah sesuai dengan statuta FIFA maupun PSSI," katanya.
Menurut dia, KPPN telah didukung 84 dari 100 pemilik suara PSSI. Dengan demikian sudah memenuhi salah satu syarat untuk menggelar kongreslub PSSI sebagaimana yang diatur dalam statuta.
84 pemilik suara itu berasal dari beberapa pengurus provinsi (pengprov) PSSI di antaranya Sulut, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, serta klub mulai ISL hingga Divisi Tiga diantaranya Persib Bandung, Persiba Balikpapan dan Persela.
Ditanya waktu pelaksanaan kongreslub, bakal calon anggota EXCO PSSI yang ditolak Komite Banding Pemilihan yang diketuai Tjipta Lesmana itu belum bisa menjelaskan dengan pasti.
Namun berdasarkan hasil kesepakatan yang KPPN, Senin (28/2), kongreslub akan dilakukan 60 hari setelah mosi tidak percaya terhadap PSSI kepemimpinan Nurdin Halid dilakukan.
Sementara itu Ketua KPPN Syahrial Damopilii saat dikonfirmasi terpisah mengatakan bahwa pihaknya memang telah mengirimkan surat kepada FIFA terkait dengan mosi tidak percaya terhadap PSSI kepemimpinan Nurdin Halid.
"Memang tadi ada informasi sudah terima balasan FIFA, tapi saya belum menerima. Saya pengen hitam diatas putih," katanya.
Ditanya dipilihnya Kota Solo sebagai lokasi kongres luar biasa PSSI, Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI itu mengatakan jika kota tersebut mempunyai sejarah panjang karena merupakan lokasi lahirnya asosiasi sepak bola Indonesia.